Cara Naik MRT di Jakarta Saat Masa New Normal (Pandemi)

Cara naik MRT Jakarta di masa new normal atau masa pandemi seperti memang dibutuhkan perhatian lebih seperti dengan menerapkan protokol kesehatan. Pada prinsipnya, tidak berbeda jauh dengan cara naik KRL Jakarta.

Perlu diketahui bahwa MRT tidak bisa diakses langsung dari Bekasi ataupun Jakarta Utara. Jadi, saat ini jalur yang tersedia hanya menghubungkan antara Jakarta Selatan (Stasiun Lebak Bulus) dan Jakarta Pusat (Bundaran HI). Namun, untuk fase dua nanti, MRT Jakarta akan terbentang dari Selatan hingga ke Utara Jakarta.

Panduan Cara Naik MRT Jakarta di Masa Pandemi

MRT Jakarta ikut menerapkan protokol kesehatan selama pandemi dengan menerapkan aturan Protokl Bangkit yang berarti Bersih, Aman, Nyaman, Go Green Kolaborasi Inovasi Tata Kelola.

Hal yang paling utama untuk diperhatikan adalah penggunaan masker selama berada dalam gerbong, panduan pembelian tiket, pembatasan antrean dan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki stasiun.

1. Suhu tubuh normal dan dalam kondisi sehat.

Suhu tubuh standar adalah 37.3 derajat celcius. Jika ditemukan calon penumpang dengan suhu tubuh di atas batas standar, maka tidak akan diizinkan untuk naik MRT Jakarta demi kenyamanan dan keselamatan bersama.

Advertisement

Jika suhu tubuh normal atau di bawah batas standar, calon penumpang diizinkan menggunakan MRT Jakarta dengan tetap menggunakan masker medis (bukan masker scuba atau buff), serta disarankan menggunakan pakaian berlengan panjang.

2. Cara pemesanan tiket di masa pandemi

Sementara waktu transaksi kartu single trip ditiadakan untuk mengurangi kontak fisik. Sehingga calon penumpang wajib memiliki kartu multi-trip atau kartu e-money masing-masing. 

Cara naik MRT Jakarta dengan menggunakan kartu elektronik tunai seperti Flazz, Brizzi, E-money Mandiri, bisa langsung dilakukan tanpa harus ada aktivasi. Jadi, jika saldo sudah cukup bisa langsung di tap di gate stasiun.

Selain itu pembelian tiket juga bisa menggunakan app LinkAja atau MRT Jakarta App. Dua aplikasi tersebut dengan menggunakan sistem scanning barcode. Jadi, prinsipnya sama saja dengan kartu elektronik lainnya.

3. Jam operasional di masa pandemi

Jam operasional MRT Jakarta mengalami penyesuaian di masa pandemi, yaitu:

  • Weekdays: 05.00-21.00 interval keberangkatan 5-10 menit.
  • Weekend: 06.00-20.00 interval keberangkatan 20 menit.

4. Protokol kesehatan di stasiun dan gerbong MRT Jakarta

 Supaya tidak ada antrean panjang karena pemeriksaan barang, penumpang dianjurkan untuk membawa barng pribadi secukupnya terutama hand sanitizer, disinfektan, alat makan dan minum sendiri, perlengkapan solat pribadi, tisu kring dan basar, dan pastikan punya masker cadangan jika masker yang digunakan sudah lembab atau basah.

Advertisement

Untuk mematuhi protokol kesehatan, lift hanya dapat digunakan oleh penumpang prioritas seperti ibu hamil, difable, orang lanjut usia, dan anak-anak.

Sejarah MRT Jakarta dan Asal Usulnya

MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit atau angkutan cepat terpadu. Secara sederhana MRT bisa juga disebut kereta rel listrik di Jakarta. MRT Jakarta disebut juga dengan Ratangga.

Asal usul Ratangga diambil dari bahasa Jawa Kuno yang bermakna kendaraan beroda atau kereta. MRT Jakarta adalah moda raya terpadu pertama yang dimiliki oleh Indonesia.

Kita pasti bangga dong dengan hadirnya MRT Jakarta. Bayangkan dengan Inggris yang sudah memiliki MRT sejak 100 tahun yang lalu.

Tapi, kali ini saya hanya akan membahas panduan singkat, khususnya untuk teman-teman yang ingin naik MRT Jakarta pertama kalinya.

MRT Jakarta menyediakan kartu single trip, kartu multi trip, dan bisa juga menggunakan kartu non tunai elektronik seperti Flazz BCA, E-Money Mandiri, Brizzi Mandiri, dan beberapa kartu non tunai elektronik lain dari bank yang sudah bekerja sama dengan pihak PT MRT Jakarta.

Nah, cara naik MRT Jakarta dengan menggunakan uang elektronik tersebut jauh lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan kartu single trip ataupun multi trip.

gerbong kereta mrt jakarta

Jenis dan Harga Tiket MRT Jakarta

  • Harga Kartu Single Trip Rp15.000 per orang
  • Harga Kartu Multi Trip Rp25.000 per orang

Tiket MRT Jakarta ini bisa dibeli di Vending Machine atau Mesin Tiket Otomatis dan Loket Tiket di seluruh stasiun MRT di Jakarta. Cara membeli tiket MRT Jakarta lewat mesin otomatis pun mudah kok.

Biaya atau ongkos MRT Jakarta adalah Rp10.000 per 10 kilometer. Tarif minimal Rp3.000 dan tarif paling jauh Rp14.000

mesin penjual tiket mrt jakarta

Cara Naik MRT Jakarta Pemula

  1. Siapkan uang untuk membeli tiket MRT Jakarta
  2. Beli tiket sesuai dengan jenis yang mau dipilih di mesin atau loket
  3. Selain deposit, usahakan ada sisa saldo dalam kartu agar tidak perlu bolak balik isi ulang
  4. Deposit kartu bisa diuangkan kembali seperti tiket KRL
  5.  Satu kartu hanya untuk satu orang
  6. Anak-anak dengan tinggi di atas 90 sentimeter sudah wajib membeli tiket
  7. Pastikan sudah tahu stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan
  8. Setelah membeli tiket, siapkan kartu tiket untuk melewati pintu otomatis
  9. Tap kartu agar pintu otomatis terbuka, setelah itu
  10. Lewati pintu dengan hati-hati, jika membawa koper usahakan di posisi depan
  11. Tunggu MRT di peron sesuai dengan tujuan
  12. Berhenti di belakang garis kuning untuk mempersilakan penumpang yang turun terlebih dahulu
  13. Masuk dengan tertib ke dalam gerbong MRT
  14. Hati-hati juga, perhatikan jika ada celah atau perbedaan ketinggian antara peron dengan pintu masuk kereta MRT
  15. Jangan duduk di kursi prioritas meskipun kosong
  16. Jika penuh, masuk ke bagian tengah dan jangan berdiri di dekat pintu
  17. Selama berada di MRT tidak boleh makan, minum, duduk, dan nongkrong di lantai kereta
  18. Perhatikan posisi kereta, dan bersiap jika sudah mau sampai tujuan
  19. Perhatikan barang bawaan jangan sampai tertinggal apalagi hilang
  20. Saat keluar, tap di pintu otomatis. Deposit kartu bisa dicairkan di loket.
loket tiket mrt jakarta

Tips Naik MRT Jakarta Pemula

  1. Siapkan saldo setidaknya Rp30.000 untuk tiket pulang pergi dengan rute paling jauh (Lebak Bulus – Bundaran HI). Deposit disesuaikan dengan jenis kartu.
  2. Deposit kartu non tunai elektronik bisa menyesuaikan dengan deposit minimal kartu multi trip sebesar Rp25.000
  3. Tidak ada jaminan MRT Jakarta aman, jadi kenakan tas di bagian depan persis sama seperti berada di dalam KRL agar lebih mudah diawasi.
  4. Jadwal keberangkatan MRT Jakarta antara 5 sampai dengan 10 menit di setiap stasiun
  5. Hindari jam sibuk pada saat berangkat kerja dan pulang kerja jika kamu bertujuan untuk jalan-jalan dengan menggunakan MRT Jakarta
  6. Gunakan aplikasi Trafi untuk mengetahui letak stasiun, jadwal keberangkatan, rute dan jadwal MRT tiba di stasiun tempat kamu menunggu
  7. Aplikasi Trafi sudah terhubung dengan akses transportasi lain seperti Transjakarta, KRL dan transportasi lain jadi mudah untuk mengetahui informasi transportasi yang terintegrasi
  8. Sebelum masuk dan keluar, perhatikan akses masuk dan keluar stasiun dengan melihat peta yang tersedia di stasiun
pintu otomatis mrt jakarta

Itulah ulasan harga, tips, dan cara naik MRT Jakarta untuk pertama kali.

Semoga informasinya cukup jelas ya guys. Kita jelas bangga dengan adanya MRT di Jakarta ini.

Semoga bisa menyusul ya kota-kota selanjutnya seperti Medan, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

peron mrt jakarta
Tunggu di belakang garis kuning ya gaes

Dengan rute MRT saat ini, sebenarnya kamu bisa ke Terminal Lebak Bulus dari Bandara Soekarno Hatta maupun dari Halim Perdana Kusuma. Caranya bisa mengikuti langkah berikut ini:

Dari Bandara Soetta ke Lebak Bulus.

Rute ini bisa dipilih bagi kamu yang berasal dari daerah seperti Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya, Madura, Bali, Lombok, Makassar, Medan, dan kota-kota besar lainnya.

  1. Naik kereta bandara jurusan Soetta-BNI Sudirman.
  2. Turun di Stasiun BNI Sudirman.
  3. Masuk ke stasiun MRT Dukuh Atas tinggal jalan kaki.
  4. Ambil jurusan Dukuh Atas ke Lebak Bulus.

Dari Bandara Halim ke Lebak Bulus.

  1. Naik GRAB/GOJEK dari Halim ke Stasiun MRT Istora Mandiri.
  2. Naik Transjakarta (JAK20) dari depan Gereja Oikoumene>>Cawang UKI (9C) >>Gelora Bung Karno.
  3. Jalan kaki dari Halte Gelora Bung Karno ke Stasiun Istora Mandiri.
  4. Dari Istora Mandiri ambil jurusan Stasiun Lebak Bulus.

Dari Tanah Abang ke Cilandak Menggunakan MRT Jakarta

  1. Naik KRL dari Stasiun Tanah Abang ke Sudirman.
  2. Keluar dari Stasiun Sudirman menuju Stasiun MRT Dukuh Atas.
  3. Dari Stasiun Dukuh Atas naik ke arah Stasiun MRT Lebak Bulus.
  4. Turun di Stasiun Fatmawati.
  5. Dari Fatmawati bisa menggunakan ojek online atau angkutan lain ke Cilandak.

Dari Cakung, Klender, Bekasi, Cikarang, Purwakarta ke Stasiun MRT

  1. Naik KRL jurusan Jakarta turun di Stasiun Manggarai.
  2. Pindah ke Peron 5 atau jurusan ke Sudirman.
  3. Turun di Stasiun Sudirman dan pindah ke Stasiun MRT Dukuh Atas.
  4. Setelah berada di Stasiun MRT Dukuh Atas, barulah bisa menentukan tujuan ke arah Bundaran HI atau ke Stasiun MRT Lebak Bulus.

Peta dan Rute Jalur MRT Jakarta Lengkap

Peta dan Rute jalur MRT Jakarta lengkap

Download Peta MRT Jakarta Ukuran Besar

4 thoughts on “Cara Naik MRT di Jakarta Saat Masa New Normal (Pandemi)”

  1. maaf mau tanya dong, kalo dari arah bandung gmna ya? rumah sodara ku di koja jakut. mau nyobain naik mrt tapi bingung hehe. saya rencana dari bdg naik kereta, atau ada saran lain yg mudah di pahami? terinakasih

    Reply
    • Dari Bandungnya naik apa dulu. Klo naik kereta, bisa turun di Gambir lalu ke Bundaran HI. Saat ini ya belum nyampe ke Jakarta Utara. Jadi jalur MRT itu dari Jakarta Selatan ke Jakarta Pusat.

  2. Saya langsung salfok ke foto yang pertama. Kayaknya lagi pada motret kedatangan MRT, ya? Alhamdulillah transportasi umum di Jakarta semakin bagus. Semoga daerah lainnya pun begitu

    Reply
    • iya bener mbak, ini foto pas hari-hari terakhir masih gratis, jadi euforianya masih terasa banget.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.