Dago Dream Park – Salah satu pesan istri saya waktu pengen ke Bandung udah pasti datang ke tempat wisata baru. Kebetulan di daerah Dago Giri ada tempat wisata yang baru aja dibuka. Namanya Dago Dream Park Bandung di kawasan Dago Giri Bandung. Kalau warga sekitar sih biasanya bilang daerah Bengkok karena akses masuk ke Dago Giri memang ada pertigaan seperti jalan cagak yang bengkok.
Kebetulan saya datang bukan saat weekend, memanfaatkan waktu liburan anak-anak sementara saya sendiri ambil cuti satu hari. Ya asyik sih, kalau bisa jalan-jalan, sementara yang lain masuk sekolah dan masuk kerja. Keuntungannya tempat wisata tidak terlalu ramai dan kita bisa puas mengeksplorasi Dago Dream Park Bandung ini.
Kebetulan lokasinya enggak jauh banget dari rumah. Rumah saya sih di kampung. Jadi kalau mau ke tempat wisata hutan pinus paling kekinian di Bandung ini tinggal turun, naik angkutan sekali, kemudian nyambung dengan menggunakan ojek. Nah, berhubung taksi online lagi kena blacklist di Bandung jadi saya memilih pinjem motor adik saya aja.
Nah, buat yang belum pernah naik Bandros alias Bus Wisata di Bandung yang ala ala bus wisata di London itu, kamu bisa naik di Dago Dream Park ini. Namanya wara-wiri. Kalau kamu datang saat weekdays atau bukan hari libur, fasilitas wara-wiri ini gratis lho. Bisa naik berkali kali. Kalau weekend bayar ongkos 10 ribu untuk satu kali naik.
Karena Dago Dream Park ini daerahnya luas banget juga berlembah, jadi kita butuh nih naik wara wiri untuk keliling semua wahana yang ada di Dago Dream Park. Untuk bagian atas ada tempat parkir, mushola, archery, uncle’s barn, pine house, resto dan penyewaan becak mini, otoped serta sepeda.
Untuk level atas atau bagian atas Dago Dream Park ini bisa dijangkau tanpa menggunakan wara wiri. Cuma karena daerah berbukit di tengah hutan pinus, jadi saran saya pakai sepatu yang nyaman ya. Buat ibu-ibu lebih baik pakai sepatu teplek atau sepatu sport. Jangan deh pakai high heels atau sepatu yang hak-nya tinggi karena pasti kesiksa banget dengan medan yang ada di Dago Dream Park ini.
Nah, untuk naik wara-wiri ini ada dua terminal pemberhentian. Satu di atas bagian tempat parkir dan satu di bawah, sudah disediakan halte khususnya.
Nih kalau lagi weekdays mah bebas naik turun beberapa kali juga. Untuk turun ke wahana-wahana yang berada di lembah lebih baik sih naik wara-wiri, karena saya lihat ada beberapa jalan setapak yang mengalami longsor. Tapi saat saya ke sini sedang diperbaiki.Kalau buat trekking dan hiking mini sih, Dago Dream Park ini cocok banget. Apalagi ada wahana outbound ala ala cari jejak gitu dengan kontur yang berlembah dan berbukit. Kalau anak-anak punya banyak energi sih lebih baik nyobain wahana yang satu ini.
Untuk bagian bawah ada patung raksasa besar banget di tengah sawah. Sawah-sawah ini selain untuk mendukung suasana pedesaan ternyata bukan sawah bohongan lho. Jadi benar-benar dirawat dan dipupuk. Mungkin karena skala kecil sebagai pelengkap wisata, hasilnya mungkin enggak seberapa, paling buat konsumsi pribadi aja.Kalau ditanya mana yang paling bagus antara area bawah sama area atas, saya paling suka area bawah karena ada public area yang nyaman. Ada semacam aula kecil yang cocok buat pesta syukuran atau meeting kantor. Lokasinya pas banget diapit oleh mushola dan resto.
Nah, kata teman saya sih waktu awal-awal buka, bagian bawah ini belum jadi, masih dalam proses pembangunan. Beruntung saya datang ke sini pas udah jadi. Lokasinya emang instagrammable banget.
Kedua anak saya malah suka banget lari-larian di halaman yang luas. Apalagi suasana sekitarnya dikeliling pohon pinus yang menjulang tinggi. Di area ini wahana yang paling dekat diakses adalah row boat sama kora-kora.
Ada bangku bangku batu yang dipasang berjejer rapi. Jadi tengah-tengahnya ini menuju ruangan aula. Kalau jam 2 siang di area bawah ini rasanya udah kayak jam 4 sore. Masih terang tapi suasananya syahdu banget dengan suara tonggeret yang saling bersahutan. Kalau pas sepi malah jadi terkesan spooky banget sih hahaha.
Kalau lihat dari desainnya sih ini rada bertabrakan gitu lah. Nuansa ala Bali tapi dengan rumah yang khas dengan rumah Joglo khas masyarakat Jawa tempo dulu. Oh ya, menariknya rumah-rumah Joglo di sini itu tetap mempertahankan pohon-pohon pinusnya sebagai pilar. Jadi jangan heran kalau ada pohon di dalam bangunan. Atapnya sengaja dilubangi supaya pohonnya benar-benar menyatu dengan suasana rumah Joglo yang klasik.Kalau dilihat dari bangunan dan desainnya sih ini tempat wisata mahal. Saya lebih suka main ke Dago Dream Park dibandingkan berdesak-desakan di Farmhouse Lembang. Ini sih investasi gede banget, tapi tiket masuknya murah.
Prediksi saya lokasi ini rasanya cuma pinjam kawasan hutan untuk jadi lokasi wisata. Dari jalannya aja cuma dialasi dengan kerikil seperti di kawasan tambang. Kenapa tak di aspal? Nah soalnya aspal itu memang merusak lingkungan dan punya limbah yang gak baik untuk lingkungan makanya cuma dilapisi dengan kerikil-kerikil.
Jadi, kalau kamu bawa motor ke sini berhati-hati ya karena kerikil itu musuhnya motor. Bisa selip kalau saat ngerem di turunan curam. Pastiin benar-benar aman baru jalan.
Oh ya di area bawah ada wahana kora-kora, memancing, tunggang kuda, row boat, kiddie boat, dan lost in paradise dan camping ground. Kalau lihat di peta wisata Dago Dream Park sih nantinya bakal ada hotel. Hmm agak aneh aja kalau ada hotel ngapain ada camping ground yak? Ya bisa jadi gak semua wisatawan suka kemping, jadi bisa bobo di hotel ditengah hutan pinus yang rimbun.
Oh ya, dibawah juga ada Dayang Sumbi Resto. Sebetulnya saya lebih suka resto di bagian atas karena tempatnya lebih menyatu dengan alam. Bahkan ada terasanya juga. Kesannya open air banget. Ala-ala cafe di tengah hutan gitu deh.
Nah, karena datang pas weekdays, gak semua wahana dibuka. Salah satunya yang tutup itu Archery sama Choo Choo Train. Yak akhirnya anak-anak cuma main di bawah mulai dari row boat, tunggang kuda, mancing dan nyobain mandi bola di Pine House.Salah satu yang boleh lah saya acungi jempol adalah ketersediaan fasilitas ibadah berupa musholla yang cukup memadai. Mushollanya cukup besar karena berbentuk rumah. Isinya hanya satu ruangan aja sih. Tapi tahu enggak bangunan Musholla ini nilainya berapa? Hmm pasti mahal deh, soalnya saya lihat kayu yang digunakan sangat kokoh dan tebal. Jadi emang ini bukan bangunan biasa. Selain etnik juga berkelas.
Harga Tiket Masuk Dago Dream Park
- Harga Tiket Masuk Rp20.000 per-orang
- Parkir Motor Rp5.000
- Parkir Mobil Rp10.000
- Parkir Bus Rp20.000
Nah kalau di Farmhouse Lembang atau di Floating Market Lembang, tiket masuk bisa ditukar dengan susu atau minuman. Kalau di Dago Dream Park 1 tiket masuk bisa ditukar sticker, 2 tiket masuk bisa ditukar gantungan kunci/magnet/gelang, kalau 4 bisa ditukar dengan Bag Tag. Terus kalau bekas tiket wahana juga bisa ditukar dengan Es Krim Aice.
Harga Wahana Permainan Dago Dream Park ini bervariasi mulai dari Rp15.000 sampai dengan Rp35.000. Oh ya kalau untuk weekdays bisa pilih paket terusan paket A, B dan C. Tapi setelah saya hitung-hitung ternyata cuma beda goceng doang hehehe. Ya gak papa sih lebih hemat lima ribu buat jajan Batagor Bandung.
Alamat dan Lokasi Dago Dream Park
Lokasi Dago Dream Park alamatnya di Jalan Dago Giri KM 22 Desa Mekarwangi, Lembang, Bandung. Kalau kamu dari arah Dago posisinya sebelah kiri. Kalau dari arah Lembang posisinya ada di sebelah kanan. Pintu masuknya persisi kaya pintu masuk sebuah perumahan.
Nah, dari pintu masuk ini memang lokasinya harus menyeberang sebuah jembatan karena dilintasi sungai kecil. Jalan alternatif ya paling enak dari Terminal Dago paling hanya 2 kilometer aja. Hanya medan jalannya memang sempit dengan tanjakan curam.
kira kira tarif ojek dr hotel sheraton ke dago dream park berapa ya mas???
kayaknya klo ojek konvensional sekitar 15rb. tp klo ojol mungkin lebih murah cuma 5 doang kayaknya.
Wah… Bagus banget yaaa! Oya Bus besar bisa masuk ga ya? Dan lewat rute mana ya buat bus besar?
Hi Anna
Bus besar sepertinya agak susah kalau masuk soalnya jalannya sempit dan lumayan terjal, meskipun bisa harus ada pengawalan. Mungkin kalau bus seperempat bisa kali ya. Tp untuk parkir ada sih tempatnya. Mungkin bisa langsung berkoordinasi dengan pihak pengelola.
Terima kasih
Mau tanya, klo dari stasiun bandung dengan angkot, naik angkot mana ya, boleh minta petunjuknya. Termakasih
Naik Stasiun Dago dari pintu selatan stasiun. Nanti turun di terminal dago, nah dari terminal dago sebetulnya enggak ada angkutan, jadi kamu bisa naik ojek ke Dago Dream Park. Kalau mau naik ojek online mending berhenti di daerah Hotel Sheraton. Dari situ tinggal order deh. Nanti pulangnya tinggal order lagi ojek online langsung dari Dago Dream Park.
Semoga membantu yah.
Tiket 20k udh termasuk smuaa wahana atau bayar lagi kalau mau main?
HTM masuk aja, blm termasuk tiket wahana atau tiket terusan. Thanks
oh sudah bisa kesini weekday ya min ?
Iya udah bisa kok
Boleh bawa makanan Dari luar ga? Kan klo view nya hutan gitu enaknya bawa bekal makan gelar tiker, berasa bener kayak campingnya..he he
@Riana setahuku boleh sih
Cocok banget liburan bareng keluarga.
@Si Kado Biru, iya nih, apalagi jelang libur lebaran, pasti rame nih yang datang ke sini.
Bagus ada mobil wara-wiri di dalamnya jadi tidak capek muter-muter. Kalau ada lokasi foto yang bagus tinggal turun…:)
@Evi iya mbak, lokasi foto banyak, tinggal kitanya aja mau capek turun atau enggak hehe
tempatnya nyeni kya farm house, murah juga tiketnya
recomended banget tempatnya mas buat jalan-jalan bareng keluarga 🙂
berati kalau dateng kesini mending pas weekdays aja ya, lumayan bisa naik wara-wiri gratis…uang tiket yg 10ribu kan bisa buat beli batagor bandung hehe
Iyak ini rekomen banget buat tempat liburan keluarga, asal bukan pas musim hujan aja yak.
wuii pesona bandung emang keren luar biasayahhh. pengen kebandung lagi tapi entah kapan
@Roy Vandi Tambunan, iya, Bandung emang selalu bikin kangen. April padahal banyak hari kejepit lho 😀
Asik bangettt tempatnya, pas ke bandung kemaren ga sempat kemariih huhuhu
Enaknya dtg sore, pas abis makan siang. Suasana hutannya kerasa banget.
Enak ke sini kalau weekday, kebayang deh penuhnnya kalau lagi weekend
@turiscantik blm ramai sih setahu saya. Mungkin karena masih baru kali ya.
Artikel begini bikin ngiler. Selama ini sering ke Bandung cuma ke rumah mertua. Baca ini jadi ingin cuti dan piknik kemari
@Zulfikar Akbar pas nih kalau bawa anaknya mas bro 🙂
Wah tempatnya luas ya … Makin byk aja tempat wisata di Bdg 🙂
@ Timo iyak, lagi tren wisata hutan pinus di mana mana.
wah ini sih tempat srring aku lewati kalau mau ke bandung dr cikole, pasti lewat sini nembus di dago. Tahu sih ada plangnya, tp belum ke sana bisa dicoba nih
@Hastira iya betul, kalau dari luar kelihatan bukan tempat wisata sih karena terkamuflase hutan pinus kayak di Tahura