Kunci Scuba Diving adalah Ketenangan

image

Hari kedua latihan scuba diving membuat keterampilan saya semakin meningkat. Ditambah lagi alat-alat yang digunakan sesuai dengan kenyamanan yang saya pilih. Hal tersebut tentu saja sangat menentukan terutama jika sudah berada di bawah permukaan air.

Hari pertama latihan tidak terlalu mulus bagi saya. Mask yang terlalu besar membuat air mudah masuk. Jadinya usai latihan saya malah jadi pilek gara2 menghirup air kolam. Lalu fins juga bikin sakit punggung kaki. Mungkin karena karetnya sudah kaku sehingga tidak begitu nyaman saat digunakan.

Alhamdulillah hari kedua sudah langsung pasang alat dan memilih sendiri unit yang akan digunakan. Mulai dari memilih mask, fin, BC, pemberat dan memasang regulator sendiri kedalam tabung udara. Sedikit agak kikuk juga saat pertama kali memasangnya. Tapi beberapa asisten instruktur sangat membantu sekali dalam sesi latihan ini.

Bang John tetap sebagai instruktur utama dibantu oleh dua asistennya. Kang Harris Maulana di awal sesi sebelum latihan mengutarakan apresiasinya terhadap bang John. “Orangnya asyik dan sangat sabar saat melatih kita semua”, begitu juga bang Bambang yang bilang bahwa “Bang John itu udah kayak professornya guru selam deh. Apa aja dia pasti ngerti. Sesuatu yang rumit jadi sederhana.” Saya dan Adhi pun demikian, merasa cocok dengan metode dan pola pengajaran bang John E. Sidjabat.

Seperti yang saya janjikan hari kedua saya bisa menampilkan latihan saat sesi dalam kolam. Lumayan lah sambil uji coba case waterproof yang baru saya beli lebaran kemarin. Sayangnya foto kurang jelas dan gelap karena cahaya lampu di malam hari tidak bisa tembus hingga ke dasar kolam.

Beberapa gambar berhasil saya abadikan. Sayang sekali udara di  case kurang banyak sehingga saya agak kesulitan untuk mengambil beberapa gambar. Wal hasil saya pun  tidak bisa mengabadikan diri saya sendiri didalam kolam. Syukurlah teman2 sangat senang bisa narsis didalam kolam.

Saat latihan beberapa skill saya lewati dengan cukup mudah. Intinya memang harus tenang. Meskipun kerongkongan semakin haus tapi saya mencoba untuk menikmati dan beradaptasi dengan bernafas melalui regulator. Udara dalam tabung memang minim kadar airnya sehingga penyelam amatir seperti saya sering kali merasa haus. Disinilah jam terbang yang menentukan.

Tekanan dalam air belum seberapa karena saat sesi latihan kedalaman hanya berkisar antara 3.5 sampai dengan 5 meter saja. Pada praktiknya dilaut nanti para penyelam amatir maksimal akan dibawa ke kedalaman 10-12 meter saja. Yaa 5 meter saja masih gelagapan dan belum dapat bergerak dengan lancar didalam air. Semua masih sibuk dengan kenyamaman alat yang digunakan.

Saat di dasar kolam bang John memberikan contoh beberapa skill yang harus dikuasai oleh kami. Diantaranya mask skill, regulator skill, belt skill, BC skill, dan saat kondisi darurat ketika kehabisan udara di dasar kolam. Semua alhamdulillah bisa dilalui dengan mudah. Hanya pada BC skill saja saya mengalami kendala. Lepasnya bisa pas memasang kembali malah nyangkut hehe.

Maklum lah rada ribet soalnya saya bawa smartphone juga. Smartphonenya karena berisi udara jadi selalu ingin naik. Jadilah rada-rada ribet.

Saat tour gara2 smartphone juga mungkin belt pemberat saya lepas. Untunglah baru belajar cara melepaskan dan memasang kembali di dasar kolam. Setelah mencoba menenangkan diri kemudian saya pasang kembali belt tersebut dengan tenang. Yap, syukurlah belt bisa terpasang kembali.

Di sesi akhir latihan kemudian kami melakukan review. Masih banyak diantara kami yang belum lancar ketika bergerak didalam air dan masalah bouyancy yang kadang tidak netral atau stabil. Itulah yang cukul sulit bagi saya.

Yang mengejutkan ada salah satu peserta yang hendak mundur. Tapi kita semua menyemangatinya agar terus belajar dan tidak pantang menyerah.

Mudah-mudahan saat sesi ujian di Pulau Kotok nanti saya bisa lulus ujian. Amin

Salam Hangat
Diskusi bareng saya di twitter @DzulfikarAlala

Satu pemikiran pada “Kunci Scuba Diving adalah Ketenangan”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.