Sudah sejak lama beberapa teman merekomendasikan rumah makan spesial sambal. Pokoknya semua jenis sambal ada disini. Apalagi ditunjang dengan harga yang sangat terjangkau untuk kantong guru.
Akhirnya Jumat lalu (30/11) hajat itu tersampaikan sudah. Ditengah hujan turun, saya mengajak istri saya untuk mencicipi spesial sambal.
Saya mengunjungi spesial sambal di cabang BSD. Tata ruangnya minimalis. Ada tersedia dua pilihan, lesehan atau di meja makan. Agar lebih santai saya memilih duduk lesehan. Khas seperti restauran sunda atau angkringan di Jogjakarta.
Meskipun sudah tersedia daftar menu terfavorit. Saya lebih memilih beberapa menu yang sudah pernah direkomendasikan beberapa teman, salah satunya adalah sambal terong.
Selain sambal terong, saya memesang ayam goreng, sambal udang, udang tepung goreng dan karedok. Untuk minumnya sendiri saya memilih teh hangat dan istri saya lebih suka es jeruk nipis.
Perlu menunggu beberapa saat sampai semua pesanan disajikan. Bahkan pesanan minuman datang terakhir. Entah sengaja atau tidak sampai-sampai jadi seperti uji nyali. Menikmati sambal super pedas tanpa ditemani minuman.
Overall, harganya memang ramah kantong. Rasanya memang maknyusss. Sambalnya boleh dijelajah lagi. Masih banyak menu sambal yang penasaran untuk saya coba.
Harganya sendiri mulai dari 2.000 rupiah sampai dengan 20.000 rupiah. Misalnya ayam goreng bagian dada dihargai 11.000 rupiah dengan potongan dada yang menantang.
Minumannya juga cukup pas menemani pedasnya spesial sambal. Sayangnya porsi nasinya terbilang sedikit untuk ukuran sambal yang super pedas.
Tapi bagi anda yang kurang suka terasi, bersiaplah bersedih hati. Karena aroma terasi disetiap sambal memang kentara. Bagi yang menyukainya tentu sebaliknya.
Sambal yang menggoda memang pas jika dinikmati dengan kerupuk kaleng. Jika tak ingat kandungan msgnya mungkin bisa habis satu kaleng krupuk sambil dicocol di sambalnya.
Jika di rumah makan lain komplain adalah hal yang tabu, di SS (spesial sambal) konsumen malah disarankan untuk berbicara secara langsung jika ada hal-hal remeh-temeh yang mengecewakan. Entah itu gelas yang bau sabun atau sajian sambal yang kurang pedas.
Tak sedikit juga tertera kata-kata mutiara khas SS sepeti gambar yang saya ambil ini. Rasa benci memang sangat rugi, apalagi membenci sambal ahahahahaha.
Tak terasa hujan akhirnya reda. Sementara saya masih menikmati tulang belulang ayam goreng yang dibuang sayang. Apa mau dikata, nasinya sudah habis sementara sambalnya masih bersisa. Terpaksa digado juga hahahahah.
Mungkin akan lebih menarik jika konsumen dibebaskan refil minum bahkan nasinya hehehehe. Pengalaman yang sulit dilupakan karena tingkat kepedasan sambalnya. Apalagi beberapa kali alunan lagu Noah bersenandung menemani.
Semoga ada rezeki membawa kalian semua kesini 🙂
Ps. Semua foto adalah dokumen pribadi
Salam Hangat @DzulfikarAlala