Akhirnya masuk juga ke segmen tulisan paling ditunggu yaitu Lumpia Semarang. Dari kuliner Semarang yang ada di Jakarta, lumpia Semarang ini yang paling menasional berdampingan dengan siomay Bandung, empek-empek Palembang dan sate Madura.
Kebetulan saya juga penyuka lumpia yang isinya lembut dan luarnya renyah. Salah satu lumpia yang dikenal sudah bertahan cukup lama dan masih eksis hingga saat ini tanpa bantuan digital marketing adalah Lumpia Semarang Gang Lombok di kawasan Pecinan Semarang.
Lumpia Semarang Gang Lombok Paling Terkenal
Lokasinya berada di pinggir sungai bersebelahan dengan sebuah Klenteng tertua di Semarang yaitu Klenteng Tay Kak Sie. Dari beberapa sumber yang saya baca Klenteng ini sudah berusia sekitar 2,5 abad.
Ternyata ada cerita dibalik nama Gang Lombok di kawasan Pecinan Semarang ini. Konon dulu sebelum Klenteng ini didirikan merupakan sebuah kebun cabai atau lombok yang berada di pinggir kali Semarang.
Sebab itulah sampai saat ini akses masuk menuju Klenteng dinamakan dengan Gang Lombok yang juga menjadi alamat salah satu kios penjual lumpia Semarang paling legendaris, yaitu Lumpia Gang Lombok.
Beruntung rombongan dari Jelajah Gizi 2018 Nutricia Sarihusada bisa bertemu dengan Untung Utodo yang menjadi generasi ketiga yang melanjutkan kuliner yang sudah menjadi ikon Kota Semarang ini.
Asal Usul dan Sejarah Lumpia Semarang
Seperti yang diceritakan om Jongkie Tio, pemilik Rumah Makan Semarang bahwa banyak kuliner Semarang yang dipengaruhi budaya Tiongkok. Salah satunya adalah bahan utama lumpia Semarang yang menggunakan rebung.
Yang menarik, makanan khas Semarang yang masih terjaga cita rasanya sampai saat itu itu punya ciri khas. Lumpia Semarang Gang Lombok ini terkenal enak karena rebungnya juga tidak berbau seperti topping rebung dalam Lontong Cap Go Meh di Rumah Makan Semarang.
Rahasinya hampir sama seperti yang diceritakan om Jongkie. Menurut pak Untung, rebungnya dicuci berulang kali bahkan sampai tiga kali untuk menghilangkan bau tak sedapnya.
Aneka Rasa Lumpia Semarang Gang Lombok
Isiannya bukan hanya rebung saja, tapi juga ada telur dan ebi. Pengunjung yang datang ke Gang Lombok bisa memesan lumpia basah atau lumpia kering. Bahkan ada yang membawanya sebagai buah tangan.
Pak Untung cerita kalau setiap hari rata-rata bisa menjual 300 biji lumpia. Bahkan pada saat hari libur biasanya bisa sampai 1000 lumpia Semarang yang terjual.
Harga Lumpia Semarang Gang Lombok
Nah, itung sendiri deh, harga lumpia Semarang ini dijual rata-rata Rp 15.000 per buah. Makan satu aja udah cukup sih untuk ukuran saya hahahaha. Kalau dua kayaknya gak kuat deh.
Lumpia Semarang Gang Lombok ini memang unik. Dari ukurannya cukup besar dibandingkan dengan risoles atau lumpia di Rumah Makan Semarang.
Proses menggulung kulit lumpia pun ternyata ada caranya tersendiri. Ukuran lumpia benar-benar silinder seperti sebuah tabung.
Jelajah Gizi Kunjungi Lumpia Semarang Paling Terkenal
Beberapa peserta Jelajah Gizi 2018 pun ditantang untuk bisa menggulung sehingga membentuk lumpia Semarang yang sempurna.
Beberapa yang yang terlalu besar, bantet dan kurang rapi. Bayangkan betapa pegalnya jika setiap hari harus menggulung 300 sampai dengan 1000 lumpia Semarang!
Sebelum mencicipi, awalnya juga saya agak ragu. Khawatir masih ada bau-bau khas rebung yang kurang sedap.
Tapi, setelah gigitan pertama ternyata kulitnya renyah dan isinya juga lembut. Hampir tidak ada bau sama sekali. Yang paling enak justru acara timunnya. Rasanya pas dan tidak terlalu asam atau asin.
Kandungan Gizi, Antioksidan Tinggi
Yang tak kalah menarik adalah bawang yang digunakan sebagai pendamping lumpia Semarang Gang Lombok ini ternyata ada alasan dibaliknya seperti diceritakan oleh Prof Ahmad, ahli gizi dari IPB.
Bawang ternyata berkhasiat sebagai antioksidan, tak berbeda jauh dengan rebung. Manfaat lainnya bisa menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah jantung koroner dan juga mengatasi problem pernafasan.
Untuk yang terakhir biar dikata mulut bau bawang sih cuek aja ye kalau demi kesehatan hahahahaha. Nah, selain bawang, ada juga pendamping selada untuk melengkapi nutrisi lumpia Gang Lombok ini pungkas Prof Ahmad.
Gang sempit dengan nomor rumah 11 ini memang sangat menarik. Apalagi bagi para pengunjung Klenteng yang hendak mampir atau usai beribadah bisa langsung menikmati lumpia Semarang Gang Lombok yang rasanya istimewa ini.
Cocok untuk Oleh-Oleh Khas Semarang
Satu hal yang perlu diketahui bahwa menurut pak Untung, daya tahan lumpia Semarang ini hanya sekitar 12 jam dalam kondisi suhu ruangan. Jadi harus segera dikonsumsi.
Kecuali jika disimpan di lemari pendingin, daya tahannya bisa sampai seminggu, ungkap pak Untung.
Oh ya, ada satu kuliner Semarang yang perlu kamu coba juga di Gang Lombok. Apalagi jika dinikmati saat panas terik membakar jalan.
Ini yang kami nikmati juga saat peserta lain tengah berlomba hahahaha
Duh, jadi pengen lagi deh Sop Durian Gang Lombok ini. Rasanya benar-benar segar, buah duriannya tebal dan lembut banget. Sayang aja gak bisa nambah, cuma dijatah satu doang.
Sy dl pas msh ngebrab sering di tanya sm penumpang sy yg dr luar kota tentang lumpia yg enak di semarang & langsung ja sy anter ke gang lombok.
Skrg sy sudah off dr ngegrab.
Lumpia Gang Lombok memang legendaris. Maka tidak heran jika jadi banyak rujukan dan direkomendasikan warga sekitar.
Beda memang saat makan di tempat makanan ini berasal dengan yang banyak beredar. Rasanya terutama. Hebat, sampai generasi ketiga, rasa tak pernah berubah.
klo tambah micin lbh enak kali ya hahahaha
Mantap jiwaaa bisa ludes terjual 1000 sehari..
Memang sih ya rasanya tuh enak banget. Sepengalamanku pernah nyobain,rasanya memang enak dan bau menyengat rebungnya juga ngilang.
Betul mas, saya juga baru kali ini coba Lumpia di kota asalnya, Semarang.
Ini Lumpia Semarang terenak yg saya tau ! Es durian nya juara. Hahaha
iya, jadi pengen lagi ya es duriannya
Terlalu enak jadi merasa puas jika menyantap satu tahun satu kali itu juga kalau ada . . . .
ya tinggal ke Semarang, deket pk Kereta
Lumpia gang lombok memang tervaik, mantap punyaaaa. sya pernah coba dan bau bwangnya bener2 ga ada. enak banget
bau rebungnya gak menyengat