Bagi saya, hal terpenting dalam traveling adalah tetap bisa berkomunikasi dengan orang-orang dekat seperti keluarga, pasangan atau teman. Oleh karena itu, mencari informasi tentang tempat penyewaan modem wifi untuk negara tujuan, harus masuk dalam daftar sebelum berangkat ke luar negeri.
Berhubung tujuan liburan ke Jepang, saya biasanya mulai riset-riset soal sewa modem wifi di Jepang. Dari hasil pencarian saya, dan melihat ulasan-ulasan pengguna lainnya, akhirnya saya memutuskan memakai JavaMifi.
Berbekal informasi yang didapatkan itulah, saya janjian untuk mengambil modem JavaMifi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dan bisa dikembalikan di sana juga. Cukup praktis kan?
Lalu bagaimana performa modem wifi ini selama di Jepang? Ini review JavaMifi untuk kamu yang masih bingung memilih jasa sewa modem wifi di Jepang.
Kenapa lebih suka Sewa Modem Wifi dibanding SIM Card saat di Jepang
Untuk mendapatkan internet di Jepang itu sebenernya ada banyak caranya. Namun, sewa modem wifi menurut saya lebih murah dan praktis jika dibanding harus mengandalkan roaming dari provider dalam negeri. Selain itu, sewa JavaMifi juga lebih praktis dibandingkan dengan membeli simcard di Jepang.
Ketika beli simcard di Jepang, kita harus registrasi memakai identitas di paspor. Belum lagi, kita juga harus mencari tempat yang nyaman untuk membongkar smartphone, itupun bila kamu membawa sim tray ejector yang kecil itu. Bila tidak, kamu harus mencari pin atau jarum agar sim tray bisa terbuka.
Ketika sewa modem wifi JavaMifi. Saya merasakan pengalaman yang lebih praktis dan simple. Saya tinggal mengaktifkan modem JavaMifi dan memasukkan password. Dengan langkah itu saya sudah bisa mengakses internet di Jepang. Bagi saya, kemudahan itulah yang membuat saya lebih memilih sewa modem wifi di Jepang.
Tanpa Deposit, Internet Gesit.
Sebenarnya ini juga salah satu alasan yang membuat saya memutuskan untuk memakai JavaMifi. Dari hasil riset kecil-kecilan, JavaMifi memberikan layanan sewa modem di Indonesia tanpa deposit sama sekali. Jadi, kita tidak perlu menyiapkan uang ekstra yang dititipkan di pihak sewa modem sebagai jaminan. Buat saya sih ini sangat meringankan dan tidak membuat kita repot urus refund deposit ketika kembali ke tanah air.
Faktanya, walau tanpa deposit, ternyata internet JavaMifi masih kencang dan gesit. Selain lancar untuk membuka bermacam-macam media sosial, untuk upload dan download pun tetap masih bisa diandalkan. Selain kencang, internet JavaMifi juga memiliki jaringan 4G LTE yang stabil meskipun saat kita sedang berada di dalam subway.
Murah tapi Tidak Murahan
Harga sewa modem wifi JavaMifi yang saya gunakan Rp 75 ribu/hari udah unlimited tanpa kuota dan bisa dipakai sepuasnya. Karena saya pengguna kartu kredit bank Mega, saya dapat promo diskon 20 persen untuk penyewaan modem wifi javaMifi.
Untuk kepergian lima hari, biaya yang saya keluarkan hanya Rp 300 ribu saja, karena potongan 20% tadi. Untuk penyewaan modem JavaMifi termurah ke Jepang, bisa didapatkan dengan harga Rp 30 ribu/hari. Asiknya, harga termurah ini juga bisa digabungkan dengan promo kartu kredit bank Mega hingga 20%.
Alasan lain mengapa saya memakai JavaMifi karena modem ini bisa dipakai hingga lima orang dengan kecepatan yang stabil meskipun dipakai di empat gadget sekaligus.
Pouch Ringkas dan Lengkap
Jarang-jarang saya menemukan travel wifi yang selengkap JavaMifi. Di dalam pouch-nya sudah ada universal adapter, kabel USB untuk charger, buku panduan penggunaan, hingga panduan mengembalikan di Indomaret dan Alfamart. Bener banget, JavaMifi memang bisa dikembalikan di dua mini market yang tersebar di seluruh Indonesia.
Yang menarik perhatian, disediakan juga universal adapter dengan slot USB. Jadi kamu bisa charging travel wifi ini sekaligus charging smartphone yang kamu bawa. Oh iya, sepengalaman memakai modem wifi, baru kali ini ada yang menyediakan kabel USB untuk melakukan charging. Biasanya, kita harus memakai kabel USB milik kita sendiri.
Awet Baterai
Salah satu kekhawatiran pertama saya ketika membuka pouch bag dari JavaMifi adalah tidak ada power bank yang disediakan javaMifi. Masalahnya, saya salah satu pengguna yang bisa dibilang heavy user. Sekali pergi, saya bisa dari pagi sampai malam dan tidak sempat melakukan charging.
Ternyata kekhawatiran saya ini tidak beralasan. Modem JavaMifi ternyata memiliki baterai yang lumayan jumbo dan tahan seharian. Saya keluar sekitar pukul 9 pagi hingga pukul 8 malam, baterai JavaMifi masih tersisa. Buat saya, jatuhnya malah lebih praktis karena tidak perlu tenteng power bank kemana-mana.
Aman
JavaMifi mengklaim kalau sewa modem wifi dari mereka ini sangat aman karena sudah ada secure VPN yang tertanam di modem JavaMifi. FYI, belakanga memang isu ini lagi sensitif banget semenjak banyaknya traveler setelah melakukan transaksi online menggunakan wifi publik, saldo mereka tiba-tiba raib entah ke mana.
Hal ini memang bisa terjadi bila kamu sembarangan memanfaatkan wifi publik. Namun saya tidak perlu khawatir soal hal ini, karena walaupun saya melakukan beberapa transaksi online selama di sana, saldo saya tetap aman.
Tersedia di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
JavaMifi jadi satu dari sedikitnya modem wifi yang memiliki booth di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini membuat pick-up dan return modem JavaMifi jadi praktis dan mudah. Selain itu, booth JavaMifi juga tersedia 24 jam. Jadi kapanpun ingin memesan, mengambil atau mengembalikan bisa dilakukan di booth JavaMifi yang ada di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta ini.
Review JavaMifi sebagai sewa modem wifi di Jepang saya cukup memuaskan. Informasi yang saya baca, ternyata JavaMifi juga sudah mencakup lebih dari 160 negara. Jadi selain untuk ke Jepang, sewa modem wifi di luar negeri lainnya tetap bisa pakai JavaMifi. Anda yang ingin cek harga dan daftar negara dari JavaMifi bisa kunjungi www.javamifi.com