Bubur Ayam Gang Buntu, Mager Banget Sarapan Disini

Review Blogger – Buat kamu penggemar bubur ayam dan sedang lewat Kebayoran Lama, rasanya saya harus merekomendasikan bubur ayam enak ini. Kalau dilihat dari sticker kaca gerobak bubur ayamnya sih “Whidurey Pemalang” mungkin bubur ayam ini aslinya dari Pemalang, Jawa Tengah. Tapi, kalu dilihat lagi yang jualan kayak orang Betawi hehehe. Ini dia bubur ayam Gang Buntu Cidodol Kebayoran Lama.

Jadi, setelah berhenti jadi angker (anak kereta) sekarang saya terpaksa menggunakan sepeda motor pulang pergi ke kantor. Ya, lumayan lah pegel. Pulang pergi butuh waktu 2 jam perjalanan menempuh perjalanan dengan jarak 50 km/hari. Alasannya pindak pake motor karena CL kalau malem susah banget diprediksi. Padalah kalau pagi sih enak. Jujur sebetulnya enakan pake CL, tapi terpaksa pindah lagi menggunakan sepeda motor dengan alasan harus tiba di rumah lebih awal untuk jagain debay.

Baca Juga: Nasi Bebek Madura Rasanya Joss Tenan!

Suwiran Ayamnya Lembut dan Halus

bubur ayam gang buntu cidodol kebayoran lama
Pembelinya sedang sepi nih, padalah bisa antri lama. Kebanyakan yang beli motoris juga.

Nah, otomatis kalau pagi mata saya kelaparan. Lihat ini pengen lihat itu juga pengen. Patokannya ada makan enak, pasti tempatnya ramai. Tapi, saya juga selektif. Biasanya saya akan mengamati dulu dalam dua atau tiga hari. Jika ramainya permanen, udah bisa dipastikan enaknya juga permanen.

Benar saja, salah satunya bubur ayam di seberang gang buntu Cidodol, Kebayoran Lama ini. Memang jalur saya ke kantor bisa melewati pasar Kebayoran Lama. Tentunya pasti selalu melewati gang buntu Cidodol. Nah, patokannya kalau dari pasar Kebayoran Lama, tukang bubur ini mangkal sebelum Halte Cidodol. Kalau kamu dari arah jalan Panjang, patokannya tukang bubur ini sesudah Halte Cidodol, ada di sebelah kanan jalan ya.

Mampir Sebentar Saja Untuk Nikmati Kelezatannya

bubur ayam gang buntu cidodol kebayoran lama
Kakek pembeli ini tampaknya langganan setia bubur ayam enak dan murah ini

Waktu pertama kali beli disini saya lihat kejadian yang membuat saya salut sama tukang bubur ini. Jadi, sebelum saya memesan ternyata ada kakek-kakek yang membeli bubur. Kakek itu tampak menghitung recehan yang dimilikinya dari balik kantong celana dan kemudian ia merogoh kembali dari balik kantong baju.

Sekilas saya lihat uangnya cuma Rp. 5.000,- Amazingly, tukang bubur ini tetap melayani permintaan sang Kakek. Malah saya lihat porsinya dilebihkan. Buat saya ini pengalaman yang sangat menarik. Tidak sedikit pedagang yang dermawan dengan menggratiskan dagangannya untuk orang kurang waras bahkan peminta-minta yang meman lemah tak berdaya.

Baca juga : Nasi Uduk Murah dan Enak di Pamulang Tangerang Selatan, Cobain deh!

Disukai Mamah Muda Sedang Hamil 😀

bubur ayam gang buntu cidodol kebayoran lama
Mahmud aja beli, masa kamu enggak?

Lain lagi ya kalau yang malakin preman pasar dan juga preman berkerah putih. Bisa kelihatan lah gaya-gaya preman-preman ini meminta jatah uang keamanan. Enggak kecil sih, paling 2000 hingga 5000 perak. Tapi kalau preman yang datang sepuluh orang satu kali mangkal, kan lumayan juga tuh bisa traktiran banyak teman.

Dagang bukan sekadar mencari keuntungan.

Buat saya sih, apa yang sudah dilakukan tukang bubur ini salah satu caranya untuk bersedekah. Sedekah itu kan tidak mesti dengan uang. Bisa juga dengan perbuatan dan alternatif lainnnya. Kayak kamu yang sedang baca, tolong sedekah komentar ya. Saya ini blogger yang fakir komen soalnya hahahahaha.

Nah, kebetulan juga pas saya sedang makan, ternyata ada mahmud yang tengah hamil beli bubur enak ini juga. Kalau udah ada mahmud hamil beli bubur, itu salah satu indikasi bahwa bubur ini beneran enak. Soalnya kalau mahmud hamil kan penciuman dan lidahnya sangat sensitif sehingga kelewat jujur kalau menilai makanan enak apa enggak.

bubur ayam gang buntu cidodol kebayoran lama
Asistennya dengan setia melayani pembeli

Bubur ayam ini kadang gak bisa diprediksi bukanya. Kadang ada kadang enggak ada. Jadi, kalau emang rezeki pasti ketemu. Kalau belum rezeki mungkin kamu gak bakal ketemu bubur ayam ini mangkal di trotoar seberang gang buntu. Ya, tahu sendiri kan, pedagang kaki lima ini harus selalu kucing-kucingan sama tramtrib.

Sate jeroannya juga ada. Cuma kalau kesiangan dikit aja, biasanya udah kehabisan. Setiap kali kesini saya cuma dapet sate telur puyuh doang. Ya, lumayan sih daripada enggak dapet sama sekali hehehe.

Nah, kamu punya rekomendasi makanan enak dan murah apa di sekitar Kebayoran Lama?

Share di komentar yah. Nanti pasti saya cobain dan saya ulas di blog ini.

2 thoughts on “Bubur Ayam Gang Buntu, Mager Banget Sarapan Disini”

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.