Sekarang emang zamannya taksi online. Jujur awalnya gue juga belum ngeh yang namanya taksi online. Pasalnya waktu awal heboh, isunya emang di cekal sama Departemen perhubungan dengan alasan tidak memiliki izin operasional. Bahkan, gue inget banget sampe ikut diskusi lewat KompasianaTV tentang taksi online. Gue cuma jadi komentator aja tanpa pernah nyobain rasanya order taksi online via smartphone.
Nah, berbekal pengalaman temen bicara saat sesi hangout di KompasianaTV, akhirnya gue memberanikan diri untuk unduk aplikasi taksi online. Sementara saat itu gue juga udah jadi pengguna setia ojek online. Cuma belakangan taksi online ini juga mulai marak dan pada ditangkapin polisi juga dishub karena itu tadi, tidak ada izin dan melanggar ketentuan undang-undang perhubungan.
Sayangnya emang udah terlanjur marak taksi online. Harusnya dicegah awal-awal muncul, ini upaya pencegahan setelah menjamur dan jadi bergantungnya hidup para sopir. Kalau taksi online dilarang saat itu, berapa banyak keluarga yang bakal kelaparan dan tulang punggungnya kehilangan pekerjaan. Akhirnya seperti kita lihat sendiri, taksi online ternyata diperbolehkan. Saat mau ditegaskan untuk dilarang oleh menteri Jonan, eh Presiden Jokowi langsung turn tangan dan minta ditangguhkan.
Apa yang dilakukan Jokowi perlu diacungi jempol juga sih. Satu, karena iklim usaha dalam bidang digital gak bisa serta merta di setop begitu saja. Ini pemerintah dan pembuat undang-undang aja yang telat mendahadapi perkembangan bisnis digital. Ya, bayangin aja sampai saat ini ads facebook juga kayaknya gak kesentuh sama pajak deh. Padahal Jokwinya udah kunjungi markas besar Facebook di Silicon Valley. Mudah-mudahan aja semua seiring berjalan dan saling melengkapi dan bukan saling sikut-sikutan lagi. Udah saatnya kita menerima perkembangan zaman dan menelaah dari segi hukum serta aturan yang berlaku di Indonesia. Fungsinya ya untuk investasi, lapangan pekerjaan dan iklim perekonomian yang baik.
Nah, berapa minggu lalu ceritanya pas pesan taksi online saya dapet Chevrolet Spin. Awalnya sih biasa aja. Soalnya saya dulu pernah test drive ke Bogor pake Chevrolet Spin. Emang sih, saat itu tipenya beda-beda. Gue rasa tipe mobil gue yang paling rendah, sementara yang lain ada yang lebih tinggi. Makanya pas naik ke taksi online yang pake Chevrolet Spin, gue bener-bener pangling. Asli, kok beda banget interiornya dengan sebelumnya yang gue pake. Yah, celakanya bini gue langsung jatuh hati sama Chevrolet Spin. Bisa bongkar celengan sampe dasar tanah lapisan kedelapan ini mah. Ya, sementara nabung buat Chevrolet Spin, gue berharap setiap order taksi online dapetnya juga Chevrolet Spin. Anak gue juga nyaman kalau pake Chevrolet Spin.
Ini komik yang pernah gue buat waktu test drive ke Gunung Bunder pake Chevrolet Spin.
duhhh kemana aja yak saya, baru tau juga taxi online, kayanya klo gak ikutan kopdar sama blogger ketinggalan info deh jadinya
klo bareng blogger terus berasa kekinian ya kak? 😀