Ini Rasanya Menembus Kabut Polusi Jakarta

Kabut polusi Jakarta itu bukan cuma omong kosong bro.

Tiap pagi, gw harus melewati Jalan Satrio Kuningan dari Stasiun MRT Bendungan Hilir.

Apalagi saat ini, kawasan Jalan Satrio sedang dilakukan perbaikan trotoar.

Trotoar yang tadinya memang sempit buat pejalan kaki, kini diperlebar sehingga memakan bahu jalan.

Otomatis, terjadi penyempitan lajur. Akibatnya hampir setiap pagi dan sore terjadi kemacetan panjang.

Sedangkan bagi pejalan kaki, harus berhati-hati sementara proyek pembangunan dan perbaikan trotoar masih dikerjakan.

Menurut saya, proyek perbaikan trotoar ini lambat banget. Akses Jalan Satrio termasuk akses strategis menuju pusat bisnis di Mega Kuningan.

Perbandingan Kabut Polusi Pagi dan Siang Hari

kabut polusi udara di jakarta

Bagi pejalan kaki seperti saya, kondisi kabut polusi seperti ini jelas sangat merugikan.

Seharusnya pemerintah DKI bisa cepat tanggap dalam menyelesaikan proyek pembangunan.

Apalagi efeknya sudah menimbulkan kemacetan. Belum lagi dengan pejalan kaki yang merasa tidak nyaman hingga akhirnya malah membuat mereka beralih menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum.

Paling parah sih jika mereka balik lagi naik mobil atau motor pribadi.

Volume pejalan kaki sepengamatan saya memang berkurang. Salah satu teman saya yang bekerja di Tokopedia, juga memilih menggunakan kendaraan daripada berjalan kaki karena tidak tahan dengan polusinya.

Jadi, menurut kamu solusinya seperti apa jika sudah seperti ini?

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.