Bali bukan hanya menarik bagi wisatawan asing tetapi juga tetap menjadi pilihan bagi turis lokal. Tapi, apa jadinya jika turis lokal pun jadi korban penipuan di Bali?
Modus penipuan di Bali ternyata ada bermacam-macam. Konon katanya, hal tersebut dilakukan oleh orang-orang dari luar Bali atau kita sebut saja oknum.
Beberapa modus penipuan ini pada umumnya terjadi di beberapa tempat yang memang sangat ramai seperti di daerah Kuta, Bali.
Nah, supaya kamu tidak jadi korban, pastikan sudah mengetahui beberapa modus penipuan berikut ini. Pasalnya korbannya bukan hanya warga asing saja tetapi juga bisa menyasar warga lokal.
1. Jangan Nawar Barang Kalau Tidak Beli
Bukan lagi rahasia umum atau mungkin ini etika yang harus dipahami bahwa jika tidak tertarik pada barang dagangan yang dijajakan di pinggir jalan, jangan pernah menawar barang tersebut.
Alasannya, melakukan penawaran barang hampir dipastikan sama saja dengan punya NIAT membeli barang tersebut. Nah, jangan sampai sudah nawar barang, kemudian diberikan harganya, tetapi tidak jadi beli.
Lalu penipuannya di mana? HARGA BARANG OVERPRICED. Yup, harga barang yang ditawarkan kadang-kadang tidak sebanding dengan kualitas barang itu sendiri. Malahan harganya bisa tiga kali lipat lebih mahal.
Jadi, sebelum membeli sesuatu, lebih baik lakukan survei terlebih dahulu untuk rentang harga yang wajar.
2. Hati-Hati Sewa Motor
Salah satu transportasi yang paling fleksibel dan murah adalah sepeda motor. Sepeda motor tetap bisa dijadikan andalan saat kamu berwisata atau berkeliling di Bali.
Sepeda motor dianggap lebih murah dan alat transportasi yang tepat karena sekarang Bali lebih sering macetnya dan jalannya juga sempit.
Nah, kalau kamu mau sewa motor, pastikan dulu sudah tahu harganya. Harga sewa motor di Bali sebenarnya rata-rata antara Rp50ribu sampai dengan Rp70 ribu.
Tapi, buat yang baru pertama kali ke Bali, harganya bisa dinaikkan dua kali lipat menjadi antara Rp100 ribu sampai dengan Rp150 ribu.
Rugi bandar banget kan kalau bayar dua kali lipat?
Coba deh cari yang benar-benar tepercaya atau cari rekomendasi teman yang sudah pernah sewa motori di Bali.
Harga sewa motor tersebut biasanya cuma disediakan dua helm tanpa jas hujan atau jaket. Jadi, persiapkan aja ya perlengkapannya sendiri kalau mau memutuskan menggunakan sepeda motor saat traveling di Bali.
3. Mau Foto? Tanya Dulu Bayar Apa Enggak!
Eksistensi di Bali memang penting. Tapi, tidak semua warga Bali yang mengenakan pakaian adat akan memberikan foto secara cuma-cuma.
Wong foto sama boneka Marsha di Alun-Alun aja bayar kok. Nah, bedanya si Marsha biasanya sudah menyiapkan kotaknya. Jadi, jelas dong harus ada uang lelah buat Marsha.
Begitu juga dengan para penari tersebut. Memang tidak semua sih, jadi sebaiknya tanya-tanya dulu ya. Kecuali sudah menjadi paket yang dibayarkan di tempat wisata yang dikunjungi.
4. Mau Makan Enak dan Murah di Bali? Googling Dong!
Rata-rata korban yang kena scam ini adalah mereka yang menyewa mobil dengan supir. Supir biasanya sudah punya warung atau restoran langganan supaya sang supir bisa dapat komisi.
Komisinya dari mana? Ya jelas dari harga makanan yang sudah dinaikkan oleh pemilik warung atau restoran. Kadang-kadang rasanya pun tidak jadi jaminan.
Nah, untuk mencegah hal ini, coba deh sewa mobilnya di tempat yang benar-benar tepercaya atau sewa tanpa supir sekalian.
Sewa mobil lepas kunci memang lebih leluasa, tetapi pasti jadi capek dua kali karena harus nyupir sekaligus berwisata. Jadi, bijak aja deh memilih.
Kamu juga bisa googling untuk mencari rekomendasi tempat makan enak dan murah di Bali, terutama buat yang cari makanan halal.
5. Booking Hotel Lewat Aplikasi Aja Deh!
Keberadaan Hotel di Bali memang sudah terlalu crowded. Makanya banyak hotel dengan fasilitas bintang tiga, tapi harga hotel melati bahkan bisa sampai di bawah Rp100 ribuan.
Supaya aman, lebih baik sewa hotel lewat aplikasi yang kamu percaya. Contonya bisa lewat Traveloka, Tiket.com, PegiPegi, atau AirBnB. Daripada sewa hotel lewat supir atau orang yang belum jelas siapa mereka.
Lagi-lagi tetap harus riset dan riset ya, karena semua gambar itu terkadang tidak seindah aslinya.
Itulah beberapa modus penipuan yang perlu diwaspadai oleh turis lokal. Sayang sebenarnya jika modus-modus seperti ini masih marak, karena yang rugi bukan cuma Bali, tapi kita, Indonesia itu sendiri.
dulu masih inget pas ke pantai kuta, bensin abis, terus ada bapak2 yang sok nolong ujung2nya minta bayaran,,, gila apa ya.. karena saking polosnya saya, tak kasih aja. Ga taunya emang udah marak ya scam di bali.
Haha benar banget mas, sialnya yang kena orang kita juga.