Kalau boleh jujur mungkin saya agak terlambat menonton 3 Dara. Seri pertamanya saja saya belum pernah nonton. Untunglah istri yang memang mengajak saya nonton 3 Dara 2 memberikan sedikit bocoran seri pertamanya.
Kata istri saya, 3 Dara 1 bercerita tentang tiga teman karib yang dilanda kutukan gara-gara menggoda seorang perempuan. Singkatnya, perempuan tersebut akhirnya sumpah serapah dan mengutuk Affandi (Tora Sudiro), Jay (Adipati Dolken) dan Richard (Tanta Ginting).
SPOILER ALERT!
Film drama komedi ini punya cerita yang sederhana tapi bermakna. Setidaknya cerita tentang laki-laki yang mengambil peran sebagai bapak rumah tangga saat ini bukan lagi sebuah hal yang aneh, bahkan banyak laki-laki yang bekerja di rumah sambil mengurus pekerjaan rumah tangga.
Ya, contohya saya sendiri hahahaha. Sudah setahun belakangan ini saya memang mengurusi pekerjaan rumah mulai dari mencuci pakaian, menyapu dan mengepel lantai sampai dengan mencuci piring.
Pekerjaan Domestik yang Dianggap Sepele
Meskipun tidak sepenuhnya saya lakukan karena kami berbagi pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Satu-satunya pekerjaan yang tidak saya lakukan adalah menyetrika pakaian hahaha. (Bukan berarti saya tidak bisa gosok pakaian ya guys).
Saya memang memilih bekerja di rumah sebagai seorang freelance writer. Otomatis pekerjaan domestik tersebut memang sudah menjadi “sarapan” sehari-hari.
Pekerjaan domestik itulah yang diangkat oleh film 3 Dara 2 ini. Tiga sekawan yang dirundung masalah harus menjadi bapak rumah tangga dadakan.
Affandi, Jay dan Richard ketiban sial karena investasi bodong. Konsekuensinya mereka yang bertukar peran menjadi bapak rumah tangga sementara para istri bekerja mencari nafkah dan berusaha melunasi utang.
Karakter Kuat dalam Film 3 Dara 2
Menurut saya, sosok tiga sekawan ini justru tertutupi dengan karakter kuat Aniek (Fanny Fabriana) yang menjadi istri Affandi.
Posisi Aniek secara nggak langsung menjadi contoh bagaimana seorang istri berperan mendukung penuh suaminya meskipun suaminya selalu disindir oleh ibunya (Cut Mini) yang kerap kali menganggap enteng Affandi.
Kisruh menantu dan mertua dibalut dengan apik di film ini. Saya benar-benar bisa menikmati alur ceritanya dengan nyaman.
Cerita yang cukup realistis ini sayangnya memang sedikit mengganggu ketika disisipi dengan komedi-komedi garing hahahaha.
Well, sebagai sebuah film dengan cerita yang lekat dengan kehidupan sehari-hari sebetulnya sudah keren banget.
Saya juga merasa terganggu dengan dramatisasi Eyang Putri yang seolah-olah memang menghantui Affandi. Sebetulnya agak lebay juga ya.
Padahal Eyang Putrinya kan masih hidup tapi digambarkan seperti sosok hantu yang mengganggu Affandi sampai terbawa mimpi.
Soal mimpi juga jadi jadi rada lemot memahaminya. Karena ada Affandi bermimpi saat mimpi hahaha… kamu pasti bingung kan?
Kemampuan akting dari tiga sekawan ini saya justru paling suka akting natural Tanta Ginting. Nonton Tora Sudiro masih kebayang-bayang aksi komedinya dalam Film Warkop DKI.
Sementara Adipati Dolken menurut saya sih cuma pemanis aja di film ini hahaha.
Yang bikin twist di akhir cerita sih Bowo (Dwi Sasono). Saya enggak bisa menebak kalau Bowo ternyata bersekongkol dengan Eyang Putri hahaha…
Akting garing Dwi Sasono di 3 Dara 2 ini justru menjadi hal yang mengejutkan buat saya. Selain itu ada sosok Jentu (Soleh Solihun) yang terlalu dipaksakan.
Mungkin bakal lebih menarik kalau Soleh berperan sesuai dengan karakter aslinya. Pasti bakal lebih kocak dan lebih lucu lagi tapi secara natural.
Kesimpulan
Overall, saya cukup terhibur sekaligus banyak mengambil moral story dari film 3 Dara 2 ini. Tidak terlalu menggurui tapi banyak disisipkan bagaimana seharusnya seorang istri mendukung suaminya terutama di saat posisinya sedang down.
Sebaliknya, suami juga disadarkan bahwa peran menjadi ibu rumah tangga bukan peran yang remeh temeh seperti kata Rianti Cartwright yang berperan sebagai psikolog tiga sekawan ini.
Rating 8/10
Yang beredar di masyarakat kebanyakan, kalau istrinya bekerja kadang suaminya jadi penakut. Kira-kira dalam film ini, begitu ga bg?
hahahaha coba jawabannya mmg harus nonton