Pertama Kali Sarapan Nasi Lemak Khas Malaysia

Pertama kali ke Malaysia, jujur aja saat itu juga saya pertama kali sarapan nasi lemak khas Malaysia di Restoran Indah Corner, Bukit Indah, Johor Bahru, Malaysia.

Nasi Lemak memang sejenis sarapan khas warga Malaysia selain Roti Canai, Kaya Toast, dan Chicken Rice.

Uniknya, nasi lemak adalah salah satu makanan khas warga Melayu. Kalau menurut saya sih mirip-mirip dengan nasi uduk Betawi. Yang membedakan hanya rasa dan lauknya saja.

Restoran Indah Corner, Johor Bahru, Malaysia

Kebetulan waktu itu saya memang mencari sarapan bareng keluarga. Setelah keliling-keliling dan muter-muter di sekitar Artz Hotel, akhirnya kami menyeberangi jalan ke sekitar ruko-ruko di samping Jalan Sutera Danga. Di depannya adalah jalan Persiaran Indah Utama.

Setelah menempuh perjalanan malam hari dari Jakarta, saya sengaja mampir di hotel sebelum berangkat ke Legoland. Karena cuma satu malam aja, ya cari hotel-hotel yang murah deh di sekitar Johor Bahru.

Karena lokasinya tidak terlalu jauh dari Bandara Senai Johor Bahru dan Legoland. Saya pikir lokasi ini cocok buat singgah sementara waktu.

Ternyata keputusan saya tak rugi-rugi amat hahaha. Meskipun, anak-anak sudah ngomel dan istri sudah ngedumel karena kelaparan.

Beruntung kami menemukan sebuah restoran sederhana di tengah-tengah ruko-ruko yang menjual berbagai macam suku cadang kendaraan.

Aneka Sarapan Khas Warga Lokal

Pagi itu, aktivitas di sekitar ruko sudah ramai. Ramai orang yang cari sarapan maksudnya hahaha.

Entah kenapa mata saya memang tertuju pada salah satu restoran yang menyediakan Nasi Lemak dan Roti Canai India.

Lingkungan di Johor memang sangat multi etnis. Ada tiga etnis utama yang sangat tampak di sini.

Cukup mudah kok bertemu beberapa orang India, Cina dan Melayu tentunya. Mungkin karena pusat pertokoan jadi saya lebih banyak melihat etnis Cina di sini.

Ada dua restoran sebelumnya yang menjajakan sarapan khas Malaysia seperti mi juga. Tapi, karena saya kurang yakin kehalalannya akhirnya mencari yang lebih aman hahahaha.

Rumah makan ini ternyata semacam food court. Di dalamnya ada beberapa pedagang mulai dari pedagang khusus minuman, aneka mi dan juga makanan India dan Melayu.

Pilihan kami jelas adalah sarapan nasi lemak khas Malaysia, mencicipi sedikit roti canai dengan kari daging dan seruput Teh O juga Kopi O hahaha.

Nasi lemak yang disajikan tergolong sederhana. Ada telur dadar, sambal merah, teri kacang, dan beberapa irisan mentimun.

Harga Nasi Lemak khas Malaysia

Saya lupa harganya yang jelas tidak terlalu mahal kok. Hanya beberapa ringgit saja. Antara 3 sampai 4 ringgit saja untuk satu porsi sarapan.

Yang paling ingat adalah minuman, untuk segelas kopi O dan teh O dibandrol masing-masing hanya 1 ringgit saja. Ya, sekitar tiga ribu rupiah saja. Jadi, harganya masih cukup wajar bukan?

Rasanya juga memang khas ya, tidak bisa dimungkiri memang mencicipi nasi lemak khas Malaysia di negara aslinya memberikan kesan di lidah.

sarapan nasi lemak khas malaysia

Awalnya kami memang skeptis dengan rasanya. Tapi, setelah menjajal nasi lemak di Singapura. Kami malah jadi kangen dengan Nasi Lemak di Johor Bahru ini.

sarapan nasi lemak khas malaysia

Ada pengalaman unik waktu kami sedang sarapan. Seperti kalian ketahui, di beberapa daerah di Johor Bahru itu ada banyak tempat yang dipenuhi oleh burung gagak.

Nah, gagak-gagak ini ternyata cukup berani untuk nimbrung di meja-meja restoran. Mereka biasanya membersihkan remah-remah nasi atau roti sisa sarapan para pengunjung.

Buat kami yang dari ndeso, tentu sajian itu jadi tontonan menarik. Apalagi ada sekelompok lansia beretnis Cina yang dengan ramah menawarkan anak-anak saya biskuit hahaha.

Mereka mungkin tahu kalau kami bukan orang sekitar situ. Malah kami diberi tahu perayaan Imlek yang baru berlangsung beberapa hari sebelumnya yang sangat ramai dan meriah dihelat di Johor Bahru.

Inilah menariknya sarapan pagi di resto atau warung makan yang membaur dengan warga lokal. Karena ada kisah yang bisa saya ceritakan.

8 pemikiran pada “Pertama Kali Sarapan Nasi Lemak Khas Malaysia”

  1. kalau pengalaman kami waktu pertama kali ke Kuching lebih lucu lagi.
    malam hari kami sekeluarga jalan-jalan di waterfront Kuching. pas lapar, mulailah mengintai penjual makanan yg ada di sekitar lokasi tersebut. setelah lelah berjalan, akhirnya kami bertemu penjual makanan yg “diyakini” kehalalannya. dari daftar menu (dan pertimbangan harga ?), jatuhlah pilihan kepada nasi lemak. jujur saat itu, bayangan kami, nasi lemak yang dijual di situ seperti nasi lemak,dari beras ketan yang ditanak dengan santan. Atau minimal seperti nasi uduk.
    saat pesanan datang, jauh dari yg dibayangkan.
    sepiring nasi dibentuk seperti kerucut berwarna hijau. ternyata itulah yg mereka bilang nasi lemak. Rasanya…?
    Hambar. dan yang paling tak terduga, warna hijaunya berasal dari pasta pandan. silakan saudara-saudara campur nasi putih dg pasta pandan, kalau mau tahu rasanya ??
    yang membuat kami heran, pengunjung lain koq bisa menghabiskan nasi lemak pesanan mereka.
    Begitulah sepenggal cerita memesan nasi lemak di Waterfront Kuching. Tidak ada maksud apa-apa. Hanya sekedar berbagi cerita

    Balas
    • iya, miirp-mirip ya, cm emang rasanya beda, klo menurutku nasi lemak lebih light rasanya dibandingkan dengan nasi uduk

    • yes, start with your big dream. dulu saya juga gak pernah kepikiran bisa icip nasi lemak di negara asalnya. setelah tahu ya rasanya memang enak. bit different with Nasi Uduk.

  2. Aku suka aku suka Nasi Lemak. Lucunya pertama kali Makan Nasi Lemak justru di Tanjung Balai Asahan. Melayu2 juga kan. Enak pake ikan pari. Tapi yg di Malaysia juga enak.

    Mix nya sederhana tapi kok bisa pas ya

    Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.