Di tengah pandemi virus corona, efeknya justru banyak sekolah dan kantor yang diliburkan. Meskipun demikian, sebenarnya tidak secara harfiah libur dari kegiatan sama sekali, melainkan memindahkan kegiatan dari sekolah dan kantor ke rumah.
Akan tetapi, sayangnya kondisi tersebut malah dimanfaatkan oleh sebagian orang menjadi ajang untuk pulang kampung. Inilah yang akhirnya mendorong penyebaran pandemi virus corona semakin meluas.
Apalagi tidak semua kantor melakukan WFH. Kita masih bisa melihat sendiri banyak warga sekitar Jakarta yang masih berjubel di KRL dan Transjakarta.
Potensi si Pembawa Virus
Pembawa virus kadang-kadang tidak menyadari bahwa dia menjadi carrier atau pembawa virus. Inilah yang justru berbahaya, karena kita tidak bisa mengetahui siapa saja yang akhirnya terpapar darinya.
Oleh karena itu, orang-orang yang sudah berada di zona merah, wilayah yang sudah dipastikan terdapat pasien positif covid-19, seharusnya tidak pulang kampung alias keluar dari wilayahnya.
Sebagai contoh, Jakarta sebenarnya menjadi zona merah karena sudah banyak yang dinyatakan positif virus corona. Untuk menjaga agar penyebaran tidak semakin luas, seharusnya orang yang pernah mengunjungi Jakarta tidak melakukan perjalanan ke manapun dalam dua hingga empat bulan ke depan.
Lockdown tidak mungkin diterapkan di Indonesia
Opsi lockdown atau pembatasan pergerakan orang ke luar rumah seperti di Irlandia saat ini, sepertinya sangat sulit jika diterapkan di Indonesia. Karena akan sangat sulit untuk benar-benar “mengurung” orang di dalam rumah tanpa harus berkegiatan sama sekali kecuali untuk membeli makanan.
Sebagai contoh, kota Tegal yang memutuskan untuk lockdown. Istilah lockdown pun akhirnya diklarifikasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahwa kota Tegal hanya isolasi terbatas setelah salah satu warganya dinyatakan positif corona.
Apa yang perlu dilakukan?
Sebagai orang awam yang juga punya ketakutan dan kekhawatiran terpapar virus covid-19, rasanya kita memang tidak bisa menyelesaikan ini sendirian.
Kita harus bersama-sama turut serta melawan pandemi virus corona dengan berdiam diri atau melakukan social distancing. Akan sangat sulit untuk menjalankan lockdown karena masih banyak rakyat kecil yang butuh makan.
Kita tidak tahu sampai kapan wabah ini akan berakhir, tetapi setidaknya kita tetap berusaha dan turut serta agar tidak semakin banyak orang yang terkena virus. Apalagi jika mereka itu adalah orang yang kita kenal atau bahkan orang yang kita sayangi.
Jadi, jika kota-kota kamu sudah dinyatakan sebagai zona merah seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Tegal dan beberapa daerah lainnya, sebaiknya menahan diri untuk beraktivitas di luar rumah.
Tingkatkan pola hidup sehat dengan selalu mencuci tangan setelah berkegiatan atau mau makan, makan makanan sehat berupa buah dan sayur, serta berolahraga dan istirahat yang cukup.
Kita semua berdoa, semoga kita bisa bersama-sama melewatinya.
Terror ketakutan, kekurangan makan dll akan jauh mengerikan daripada terror virus itu sendiri. Beri mereka pengertian utk tetap beraktifitas/nafkah seperti biasa asal Berprilaku Hidup Sehat dan ikuti aturan pemerintah setempat.
–
Desa saya yang jauh dari kota pun, meski enggak tahu ada yang positif atau enggak, sudah mulai antisipasi/arahan baik tertulis ataupun pergerakan seperti sosialisasi dan penyemprotan.
betul ya , masih banyak orang yang bangkang malah pulkam, sebetulnya aku sedih banget ini,membayangkan anakku kos di bsd denagn kondisi warteg sdh banyak yg tutup, pada pulang kampung krn sepi pembeli. Mau aku tarik ke crb, tapi dia ada di wilayah zona merah. akhirnay wfh di kosan. Mdh2an cepat berlalu.