Membangun Pariwisata Maritim Dari Lombok Sumbawa

Foto: Generasi Desa Sade Yang akan mengembangkan Pariwisata LombokSumbawa/lucianancy.com

Setidaknya sekali seumur hidup, saya ingin sekali berkunjung ke Lombok. Perkenalan dengan Lombok, sudah dimulai sejak SMA sekitar tahun 2000. Salah seorang teman saya yang berasal dari Lombok, sebut saja Rijal, banyak sekali bercerita tentang kampung halamannya di Lombok.

Ibarat sebuah pulau, Lombok itu perpaduan antara keindahan pulau dewata Bali dan Kota Pelajar Yogyakarta. Selain karena keindahan alamnya yang masih alami dan konon lebih bagus dibandingkan dengan Bali, juga yang paling cocok buat para backpaker adalah biaya hidup yang hampir mirip dengan di Yogyakarta. Makanan di Lombok Sumbawa selain murah juga lebih terjamin kehalalannya karena sebagian besar penduduknya yang berasal dari Suku Sasak menganut ajaran Islam.

Maka, tak heran jika Rijal tak pernah tertarik ketika kami membicarakan tentang pulau dewata. Bisa jadi karena kampung halamannya lebih indah sehingga tak sedikitpun terpancar cahaya dari matanya ketika kami memperbincangkan pulau Bali. Baginya, keindahan alam di Lombok merupakan sebagian kecil surga yang berada di Indonesia.

Lombok tak pernah lekang dengan pulau Bali. Selain karena bersebelahan yang hanya dipisahkan oleh sebuah selat, juga kemiripan alam. Bahkan di Lombok pun memiliki salah satu tempat wisata pantai bernama pantai Kuta, Lombok.

Read more

Uniknya Gorila Bule di Taman Margasatwa Ragunan

taman primata ragunan

Iseng-iseng ajak anak saya ke Taman Margasatwa Ragunan, salah satu keinginan yang belum tercapai adalah mengunjungi Taman Primata Schmutzer (TPS). Taman Primata kelas dunia ini ternyata benar-benar memberikan kesan tersendiri bagi saya dan keluarga. Mulai dari penataan bangunan hingga koleksi primatanya. Sesaat ketika memasuki jembatan bercanopy saya seperti menemukan surga firdaus dengan air mancur yang membuat mata menjadi semakin teduh. Hijau daun dimana-mana sehingga membuat betah siapapun yang mengunjunginya.

Konsep TPS memang didesain sedemikian rupa agar primata didalamnya merasakan habitat aslinya di hutan. Salah satunya adalah kandang Gorila yang memiliki kompleks kandang lebih luas dibandingkan dengan primata yang lainnya. Maklum, dari ukuran tubuhnya saja sudah dua kali lipat dibandingkan dengan manusia. Dengan luas taman sekitar 13 ha, TPS ini cukup membuat keringat bercucuran. Memang masih cukup tertolong dengan pepohonan rindang yang menjulang. Jangan harap bisa membawa kemasan botol air mineral kesini. Tapi, jangan khawatir. Banyak tersedia air siap minum yang di tempatkan di area khusus agar tidak terkontaminasi. So, don’t worry to be thirsty.

Read more

Melihat Sekilas Pesantren Jagat Arsy BSD, Serpong

1

Dunia tak selebar daun kelor. Pepatah itu mungkin ada benarnya juga. Setelah hampir 10 tahun berpisah sejak lulus SMA, akhirnya saya dipertemukan lagi dengan seorang sahabat saya pada masa SMA. Dia saat ini mengabdi di sebuah pondok pesantren Jagat Arsy. Ternyata lokasinya hanya selemparan batu dari tempat saya mengajar kini di BSD juga.

Tertarik untuk bersilaturrahmi akhirnya saya berkesempatan untuk mengunjunginya disekolahnya. Beruntung saya bisa masuk dan jalan-jalan mengelilingi pondok pesantren dengan luas sekitar 2 ha. ini. Maskot Pesantren ini sepertinya adalah danau di tengah pondok yang membuat suasana menjadi lebih khidmat. Seperti di sebuah pedesaan dengan gubuk-gubuk jati kokoh pesis seperti di sebuah pondokan rumah makan.2

Read more

Sunset di Pantai Sambolo , Anyer, Banten

1

Dengan lensa kamera smartphone yang sudah lecet-lecet, saya terpaksa mengabadikan dengan berat hati keindahan sunset pantai Sambolo, Anyer, Banten. Hikss butuh kamera baru nih. Ini pertama kalinya saya ke Anyer…berasa kudet deh. Kebetulan setelah menjenguk adik saya yang baru saja di karuniai seorang puteri, saya memutuskan langsung berangkat ke Anyer.

Melalui jalan alternatif dari Serang Timur menuju jalan Taktakan. Ternyata jarak tempuh hanya sekitar 1.5 jam saja. Jika menggunakan GPS, jalur taktakan akan sangat mudah di ketahui. Oh yaa kenapa dinamakan taktakan? Taktakan sendiri kalau tidak salah berasal dari bahasa Sunda yang berarti tanjakan. Jalan alternatif ini memang cukup sempit sehingga tidak mungkin dilalui oleh bus besar. Jadi ketika berpapasan dengan truk medium pun saya harus berusaha perlahan sekali untuk berpapasan.

2

Read more

Mempertanyakan Kebersihan Makanan di Spesial Sambal Cabang BSD

Awal tahun 2014 saya sempat menuliskan keluhan saya tentang makanan di Spesial Sambal BSD yang tercampur dengan lalat kering. Postingannya bisa baca disini. Saya sudah mencoba sms keluhan ke layanan customer care SS on the spot ketika mendapatkan lalat dalam sajian yang mereka hidangkan. Namun, sayang, sms hanyalah tinggal sms. Tak ada balasan bahkan permintaan maaf dari pelayannya. Sejak itu saya benar-benar kecewa sekali dengan cara Spesial Sambal merespon keluhan pelanggannya. Wal hasil hingga detik ini saya tak sudi untuk mampir lagi kesana. Bahkan ketika seorang rekan yang ingin mentraktir saya ketika di berulang tahun, terpaksa saya tolak secara halus mengingat saya masih kecewa dengan pelayanan Spesial Sambal BSD.

Nah, kemarin secara kebetulan saya bertemu salah seorang rekan guru di parkiran sekolah. Dia dari unit yang berbeda sehingga kami memang jarang bertemu. Hanya sesekali berpapasan dan sekedar bertegur sapa. Ternyata dia mendapatkan pengalaman yang serupa dengan saya ketika makan di Spesial Sambal cabang BSD. Memang sejak SS di buka di BSD, banyak rekan-rekan yang merekomendasikan untuk makan disana. Jadi di kalangan kami sendiri, SS memang sudah dikenal. Tapi saya tak pernah bercerita pada rekan-rekan kerja saya bahwa saya mengalami pengalaman pahit. Saya hanya menuliskannya saja di blog.

Read more

Mencari Ilmu Hingga ke Kantor Google Indonesia

kantorgoogle

Siapa sih yang tak mengenal Google sebagai perusahaan raksasa dunia? Hampir setiap orang yang mengunakan internet selalu menggunakan layanan dari Google, mulai dari pencarian, email, cloud, video bahkan yang terbaru (buat saya) adalah siaran live via Google Hangouts Air sendiri, iya bener kita bisa narsis live sendiri dan bisa langsung di akses via channel Youtube kita. Untuk yang satu ini nanti pasti saya bahas di artikel lain yah. Nah, saat Kompasiana membuka kesempatan untuk mengunjungi kantor Google, Jumat, 7 Maret 2014 lalu, kesempatan tersebut tidak saya sia-siakan begitu saja. Saya langsung mendaftar pada kunjungan gelombang kedua. Karena terbatasnya tempat yang bisa disediakan Google Indonesia, hanya sekitar 15 orang saja yang diperkenankan ikut pada setiap gelombang kunjungannya.

Lokasi kantor Google Indonesia terletak di Gedung Sentral Senayan II lantai 28, Jakarta. Karena kantornya terletak di kawasan niaga dan perkantoran elit, membuat saya harus menyiapkan uang parkir yang kencang hahahahaha. Saya masih trauma parkir di Grand Indonesia saat gelaran Kompasianival 2013 lalu. Hampir seharian mengikuti acara, saat keluar pada malam hari harus bayar parkir motor tiga puluh ribuan bhahahahaha. Itu rekor biaya parkir paling mahal buat saya. Parahnya lagi, teman saya yang bawa mobil harus bayar dua kali lipat bahahahaha. Langsung abis tuh gaji buat sebulan. #abaikan

Read more

Nantangin Mie Ramen Reman Bandung

image

Tiap kali ke Bandung saya selalu tertantang untuk mencoba kuliner kreatif urang Bandung yang sedang trend, contohnya Mie Reman ini. Meskipun aslinya bukan dari Bandung tapi di   olah dan disajikan secara kreatif khas Bandung. Bagi mereka penggemar komik manga Naruto pasti tahu makanan kegemaran Naruto ini. Aslinya mie ramen ini menggunakan bahan non halal. Nah, kalau yang disini Insya Alloh halalan toyyiban.

Adik adik saya sebetulnya merekomendasikan Jigoku Ramen di daerah Cikutra dekat Universitas Widyatama. Tapi tiap kali lewat sana antriannya bikin gak kuku deh. Selalu saja antri panjang. Apalagi lokasinya memang pas sekali dekat sebuah Universitas. Tentu saja pelanggan lebih di dominasi anak kuliahan. Nah mengingat waktu yang terbatas, akhirnya untuk pertama kali saya coba dulu mie ramen reman. Mie reman yang saya jambangi terletak di jalan Panatayuda dekat dengan Sekolah PGII. Di depannya pun persis ada taman Panatayuda yang sebelumnya sudah saya tuliskan.

Read more