Review The Berlin File: Jason Bourne ala Korea

The Berlin File (2013)
Date of watching: 3 April 2013
Cinema: BlitzMegaplex Grand Indonesia
Duration: 120 minutes
Casts: Ha Jung-woo (Pyo Jong-seong), Han Suk-kyu (Jung Jin-soo), Ryu Seung-beom (Dong Myung-soo), Jeon Ji-hyun (Ryeon Jung-hee)
Directed by: Ryu Seung-wan
Produced by: Kang Hye-jeong, Han Jae-deok, Geuk Soo-ran
Genre: Action Thriller
Distributor: CJ Entertainment
Language: Korean, English, German, Arabic
Country: South Korea

Jika anda penggemar film-film beraroma spionase seperti James Bond dan Jason Bourne, sepertinya anda perlu juga menonton film The Berlin File. Meskipun sudah di rilis pada awal 2013 di Korea Selatan dan menjadi salah satu film box office, namun kehadirannya baru dapat dinikmati pada 10 April 2013 di Indonesia. Film ini seolah mendobrak pakem film Korea yang terkesan melodrama.

 Alur cerita dalam The Berlin File memang awalnya sedikit membingungkan karena ada kisah flash back yang nanggung. Yap, menurut saya kisah flash back-nya malah membuat saya jadi bingung karena harus menjalin potongan-potongan cerita sehingga utuh menjadi sebuah kesatuan. Tapi jalinan cerita selanjutnya membuat jantung seolah berhenti berdegup. Adegan demi adegan tentu saja hanya layak ditonton oleh orang Dewasa.

The Berlin File mengisahkan tentang seorang agen rahasia asal Korea Utara yang bertugas di Berlin, Jerman. Diperankan oleh Ha Jung-Woo (Pyo Jong-Seong), terlibat dalam sebuah transaksi senjata api gelap. Jong-Seong terlibat transaksi dengan dua orang broker senjata asal Rusia  dan seorang Arab. Secara tidak sadar pertemuan mereka disadap oleh agen-agen rahasia Korea Selatan, Mossad dan CIA.

Transaksi mereka batal karena mereka di sergap oleh para agen Mossad. Uniknya agen Mossad ini malah melepaskan Jong-Seong (Korut). Tak terima buruannya lepas, seorang agen rahasia asal Korea Selatan Jung Jin-Soo (Han Suk-Kyu) mengejar “ghost” atau agen hantu asal Korut. Aksi kejar-kejaran ini sedikit mirip dengan adegan-adegan Jason Bourne ketika dikejar polisi di atap bangunan bertingkat. Meskipun Jin-Soo berhasil menangkap Jong-Seong, ternyata dia kalah cepat meskipun moncong senjatanya sudah diarahkan di kepala Jong-Seong.

Korut tidak tinggal diam. Mereka mengirimkan lagi Dong Myung-Soo (Seung-Beom Ryu) seorang agen rahasia untuk menyelidiki mengapa transaksi tersebut bisa batal dan dan bahkan bisa diketahui oleh Mossad dan CIA. Myung-Soo seperti sosok penyelamat dalam film ini. Meskipun berwajah bengis tapi tingkahnya membuat saya terbahak-bahak melihat aksinya dalam The Berlin File.

Bumbu percintaan tetap ada dalam film ini, uniknya agen rahasia Korut, Jong-Seong malah digambarkan memiliki seorang istri, Ryeon Jung-He (Jeo Ji-Hyun) yang merupakan seorang penterjemah di kedutaan besar Korut. Sesuatu hal yang tidak lumrah memang.

Pergulatan batin dialami Jung-Seong karena istrinya dianggap sebagai orang yang membocorkan rahasia selama ini. Jung-Seong dikenal sebagai pahlawan di negerinya. Namun dia dihadapkan pada posisi sulit, apakah harus membela negaranya atau mati berhadapan dengan juniornya Dong Myung-Soo yang merupakan anak seorang pimpinan tertinggi di Korut demi menyelamatkan istrinya yang tengah mengandung.

Secara keseluruhan film ini memang sangat menarik dan menegangkan. Konflik yang rumit membuat kita harus memahami secara seksama. Adegan-adegan perkelahiannya khas para agen rahasia dengan keterampilan menembak dan mempertahankan diri jauh dari apa yang dibayangnkan oleh orang awam. Sendok bahkan bolpoin pun bisa menjadi senjata mematikan di tangan seorang agen rahasia.

Film ini tidak jauh berbeda nuansa politisnya dengan film Argo. Ketegangan antara Iran dan Amerika cukup terasa ketika Argo dirilis di Amerika dan memenangkan penghargaan. Ini pula yang membuat film ini barangkali menjadi box office ditengah-tengah ketegangan Korut dan Korsel yang semakin memuncak dan berpotensi terjadinya perang nuklir. Semoga tidak terjadi demikian.

@DzulfikarAlala

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.