Syarat dan Cara Naik KRL di Era New Normal, Wajib Tahu!

Commuter Line atau Kereta Listrik adalah transportasi yang tidak terpisahkan dari kaum urban dengan asalan murah dan anti macet. Sempat keder juga sih waktu belum tahu cara naik KRL pertama kalinya.

Bahkan pada zaman jahiliah dulu, saya pernah nekat naik KRL ke Bogor tanpa membayar tiket hahaha. Sudah jamak kalau saat itu banyak penumpang gelap sampai naik ke atap kereta.

Makanya, sampai saat ini orang yang paling berjasa melakukan revolusi dalam tubuh BUMN ini adalah Ignasius Jonan. Pak Jonan di era kepemimpinan Jokowi saat ini menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Nah, video berikut ini sebetulnya panduan singkat aja untuk teman-teman di daerah yang memang belum pernah mencoba naik KRL. Saran saya sih lebih baik menyiapkan alat pembayaran non tunai seperti Flazz yang saya gunakan.

Selain Flazz kamu juga bisa menggunakan kartu terbitan bank lain seperti E-money, Brizzi dan lain-lain.

Cara Naik KRL untuk Pemula dengan Mudah

Panduan sederhana ini memberikan gambaran secara umum tentang prosedur serta aturan terkini bagi penumpang KRL.

1. Siapkan Uang untuk membeli tiket

Ongkos KRL ditentukan berdasarkan jarak stasiun. Makin jauh jarak yang ditempuh, makin besar pula ongkos atau tarif yang harus disiapkan. Jika kamu menggunakan kartu non tunai, tidak memerlukan deposit. Namun, jika membeli kartu langganan harian, siapkan deposit sebesar Rp10.000.

Tarif resmi Commuter Line Indonesia untuk 20 kilometer pertama hanya Rp3.000 saja. Murah sekali bukan?

Kartu non tunai yang bisa digunakan seperti kartu Flazz, E-money, Brizzi dan kartu non tunai lain yang telah bekerja sama dengan PT Commuterline Indonesia. 

Satu kartu hanya berlaku untuk satu orang saja. Jadi, tidak bisa digunakan lebih dari satu orang. Berbeda dengan naik Bus Transjakarta yang bisa menggunakan satu kartu untuk penumpang lebih dari satu orang.

2. Membeli Tiket di Loket

Jika tidak menggunakan kartu non tunai. Pergilah ke loket yang tersedia atau ke mesin pembelian tiket secara otomatis. Informasikan stasiun tujuan, petugas akan memberitahukan ongkos yang harus dibayar. Kemudian bayar tiket sesuai dengan tarif. Ambil kartu dan simpan dengan benar, jangan sampai hilang.

Bagi pengguna kartu non tunai, jika baru pertama kali menggunakannya, pastikan untuk melakukan aktivasi terlebih dahulu. Caranya tinggal ditempelkan saja di mesin pengecekan saldo. Biasanya terletak di dinding dekat loket. Jika tidak tahu, silakan tanyakan kepada petugas. Setelah aktif, kartu non tunai baru bisa digunakan.

3. Masuk ke Peron dan Menunggu Commuter Line sesuai Jurusan

Setelah memiliki tiket, kemudian masuk melalui gate atau pintu yang disediakan dengan cara tap kartu yang sudah dimiliki. Pintu akan terbuka jika lampu menyala berwarna hijau.

Jika pintu tidak terbuka, mintalah bantuan kepada petugas. 

Setelah masuk, tunggu di peron sesuai dengan tujuan. Untuk stasiun transit biasanya jumlah peronnya lebih dari dua. Jadi, pastikan kamu menunggu di peron yang benar sesuai dengan tujuan. Setiap peron ada keterangannya kok tentang arah dan tujuannya.

Ada beberapa kiat penting jika kamu berangkat pada jam sibuk menggunakan commuterline

4. Naik ke Commuter Line

Tunggulah commuterline di belakang garis kuning demi keamanan. Setelah commuter line tiba, berikan jalan bagi penumpang yang keluar dari commuter line terlebih dahulu, barulah kita bisa masuk ke dalam commuterline. 

5. Turunlah di Stasiun Tujuan

Setelah tiba di stasiun tujuan, turunlah dengan hati-hati. Perhatikan langkah kamu karena ada jarak antara pintu commuterline dengan batas peron.

Setelah itu, kamu bisa keluar melalui gate atau pintu otomatis dengan tap kartu yang dimiliki baik kartu berbayar harian maupun kartu non tunai.

Bagi yang membeli kartu berbayar harian bisa melakukan refund jika memang tidak akan menggunakan commuterline pada hari yang sama. Sebaliknya, jika masih menggunakan commuterline untuk kepulangan, sebaiknya disimpan dan dapat dipergunakan kembali dengan mengisi ulang saldonya untuk tiket pulang. 

Nah itulah cara naik krl untuk pemula. Jika masih bingung, bisa menonton video di bawah ini ya. Atau jika ada pertanyaan, silakan tinggalkan di kolom komentar. 

Tips Naik KRL untuk Pemula

Kiat naik KRL atau Commuterline untuk pemula agar lebih aman dan nyaman selama dalam perjalanan. Berikut adalah beberapa tipsnya yang bisa kamu simak:

Update Cara Naik KRL selama New Normal (Agustus 2020)

  • Penumpang KRL harus sehat tidak dalam kondisi sakit (menderita pilek, flu, batuk maupun demam).
  • Penumpang KRL tidak melebihi suhu 37,3 derajat celcius.
  • Penumpang KRL wajib mengenakan masker.
  • Penumpang KRL wajib memakai pakain lengan panjang atau jaket selama berada di dalam kereta.
  • Penumpang KRL wajib menjaga jarak selama berada di kawasan Stasiun maupun di dalam Gerbong KRL.
  • Penumpang KRL wajib antre tertib saat memasuki stasiun maupun saat memasuki gerbong KRL agar tidak ada yang berkerumun maupun berdesakan demi memutus penularan.

Itulah cara naik KRL terbaru 2020 selama masa era new normal untuk memutus penularan virus. Usahakan untuk datang lebih awal karena antrean cukup panjang ketika akan memasuki stasiun.

Cara naik KRL dari Bekasi ke Tangerang?

Ambil jurusan Manggarai. Turun di Manggarai Ambil Jurusan DURI atau Tanah Abang. Dari DURI ambil Jurusan ke Tangerang. Untuk sebaliknya bisa menggunakan Rute yang sama.

Berapa harga tiket KRL?

Harga tiket KRL adalah Rp3.000 per 25 kilometer pertama. 10 kilometer selanjutnya akan dikenakan Rp1.000. Jarak ditentukan berdasarkan tempat stasiun naik dan tempat stasiun turun.

Bagaimana cara naik KRL?

Siapkan uang untuk membeli tiket atau kartu non tunai (Flazz, Emoney, Brizzi, Tapcash, LinkAja) lalu scan di pintu masuk dan pintu keluar. Pastikan saldo cukup sesuai dengan jarak dan tujuannya. Aktifkan kartu untuk pertama kali penggunaan di alat scan dekat loket pembelian tiket.

Cara naik KRL dengan Kartu Flazz?

Isi ulang kartu Flazz sesuai dengan jarak dan tujuan sisakan saldo minimal Rp10.000. Aktifkan dulu kartu Flazz untuk penggunaan pertama kali. Tap kartu Flaz di pintu masuk dan pintu keluar. Saldo akan terpotong di stasiun tujuan.

Cara naik KRL tahun 2021?

Pastikan menggunakan masker medis 3 lapis. Gunakan baju berlengan panjang. Siapkan tiket atau kartu non tunai. Masuk dengan tertib. Ikuti antrean. Jaga jarak selama berada di dalam Gebong KRL.

Kartu apa saja yang bisa untuk naik KRL?

Selain kartu KMT, kamu bisa menggunakan kartu non tunai seperti Mandiri E-Money, BNI Tap Cash, BRI Brizzi, dan Flazz BCA.

71 pemikiran pada “Syarat dan Cara Naik KRL di Era New Normal, Wajib Tahu!”

  1. Assalamualaikum pak saya dari Rangkasbitung mau ke Jakarta kota itu kira² turun di tanah Abang abis itu naik jurusan Manggarai setelah jurusan Manggarai naik kereta jurusan mana lagi ya pak.

    Balas
  2. Mas, saya dari semarang mau ke bogor yang paling pagi kalau naik krl turun mana ya, jatinegara apa mana, lalu naik krl dimana utk tujuan bogor paljng pagi

    Balas
  3. Halo kak?
    Kalo naik krl dari tanah tinggi ke pasar minggu baru rutenya gimana ya kak,
    Soalnya baru prtama kali banget mau naik krl
    Jawab ya bang
    TERIMA KASIH

    Balas
    • Hmm, sepertinya klo dari Cikarang harus ke Manggarai dulu, baru ke Tanah Abang. Pulangnya juga sama seperiti itu. Kalau mau lebih jelas bisa tanya petugas kok, pasti mereka bantu.

      Berdasarkan pengalaman saya dari Serpong ke Bekasi, saya transit di Tanah Abang, lalu ke Manggarai, baru naik KRL jurusan Bekasi. Pulangnya seperti itu lagi. hati2 ya dengan copet.

    • Klo mau ke JCC langsung paling deket dari Bogor itu turun di Cawang nanti lanjut lagi pakai transjakarta ke JCC. Bisa juga turun di Palmerah tapi agak ribet karena harus transit di tanah abang dan ganti kereta yang ke arah rangkas atau serpong.

  4. Saya dari tanggerang tanah tinggi,kalo mau ke bogor taman topi,naik darai mana dlu ya,terus berapa kali naik kereta biasanya mohon info nya…maksih

    Balas
    • Bisa naik dari tanah tinggi atau batu ceper ke stasiun Duri, nanti dari Duri ke arah Bogor. Nah, turun di Bogor itu udah deket kok Taman Topi dari stasiun tinggal jalan kaki.

    • bisa, tp klo pakai mesin tidak bisa. jadi hanya di beberapa loket tertentu saja. klo loket stasiun besar sudah dilayani oleh mesin tiket. Jadi prepare aja ya isi saldonya sebelum ke stasiun KRL.

  5. Ini bermanfaat banget!
    Secara, saya juga belum pernah naik KRL, dan kalau besok-besok naik KRL, kayaknya saya bakal ngehek juga, wajib baca petunjuk gini, biar nggak katrok-katrok banget 🙂

    Balas
    • Meruyanya di mana? Klo dr Cibubur hr ke UI dl. Dr UI ke Tanah Abang. Nanti lanjut transjakarta/angkot/ojol ke Meruya.

  6. Hallo mas, thanks you untuk artikelnya berguna banget untuk saya yang kebetulan besok ada training dijakarta. Mohon infonya dong mas, kalau mau ke arah menara rajawali mega kuningan, naik kereta dari bogor baiknya turun distatsiun mana yaah? Thanks a lot

    Balas
    • Bisa, dari Stasiun Serpong ke Stasiun Tanah Abang dulu. Setelah transit di stasiun Tanah Abang, lalu ganti KRL yang ke jurusan Bogor, nanti bisa turun di Stasiun UI.

  7. Assalamualaikum kalau Saya Naik kereta dri bandara. Di stasiun Mana sya perlu tukar utk kereta ke bogor.

    2. Boleh Saya tahu Bila waktu puncak, orang pulang kerja dri Jakarta ke bogor

    Balas
    • Turun di stasiun Sudirman Baru pak. Baru setelah itu pindah ke Stasiun Sudirman lanjut menggunakan KRL ke Bogor. Jam pulang kerja biasanya sudah mulai padat pukul 16.00 pak. Semoga membantu ya.

  8. Kalau naik KRL pake kartu e-money nanti bayar tiketnya dimana bank..
    terus kita bisa naik keretanya yang mana z kan tidak tergantung pada jam keberangkatan..?
    trims

    Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.