Terus terang saya bukan pengguna rutin kereta bandara Jakarta. Buat saya yang tinggal ke Tangerang Selatan, keberadaan kereta bandara tidak terlalu menolong.
Soalnya jarak ke Bandara Soekarno Hatta, jauh lebih dekat dan lebih mudah diakses melalui Tangerang Selatan.
Saat ini ada tiga pilihan yang biasanya saya gunakan dari Tangerang Selatan ke Bandara Soekarno Hatta.
Baca Cerita Setelah 11 Bulan Jadi Freelancer
Pertama, menggunakan taksi online. Harganya rata-rata antara Rp 150 ribu sampai dengan Rp 250 ribu sekali jalan.
Kedua, menggunakan DAMRI dari WTC Serpong dengan biaya hanya Rp 50 ribu sekali jalan. Ini pilihan favorit saya dengan harga yang lebih terjangkau. Bus paling pagi berangkat pukul 4 subuh.
Ketiga, menggunakan layanan baru dari JA Connexion BSD dari Intermark ke Bandara Soetta. Harganya kurang lebih sama sekitar Rp 40 ribu sekali jalan. Hanya saja bus paling pagi baru tersedia pukul 5 subuh.
Dengan alasan itulah membuat saya jadi jarang sekali menggunakan kereta bandara. Tapi, bukan berarti saya tidak pernah mencoba kereta bandara Jakarta.
Sekalinya naik kereta bandara cuma buat review aja. Selebihnya jarang banget. Buat warga Tangsel kayak saya, kereta Bandara ini penting enggak penting juga sih #keretabandara #kereta baca di https://t.co/vP5frYlXDj pic.twitter.com/7zpt8CWoge
— Bang Dzul (@DzulfikarAlala) December 1, 2018
Cara Beli Tiket Kereta Bandara
Ini yang awalnya mungkin terjadi gagap teknologi bagi beberapa orang. Bisa jadi ini juga yang membuat orang urung menggunakan kereta bandara.
Tapi, bagaimanapun warga memang harus dipaksa untuk bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Kemudahan pembelian tiket kereta bandara seperti ini saya apresiasi untuk mengurangi calo.
Eh mana ada sih calo buat kereta bandara?
Semua bisa dilakukan secara online maupun go show di stasiun Sudirman Baru atau Stasiun Batu Ceper, Tangerang.
Iya, jadi setahu saya Kereta Bandara ini nantinya akan terhubung dengan beberapa Stasiun dari Bekasi, Manggarai, Sudirman Baru, Batu Ceper dan Bandara Soekarno Hatta dan sebaliknya.
Kesan saya cukup menyenangkan saat mencoba kereta bandara dari Stasiun Sudirman Baru. Kebetulan waktu itu saya membeli tiketnya secara online.
Cara beli tiket kereta bandara di Stasiun Sudirman pun cukup mudah kok. Hanya saja semua transaksi dilakukan secara non tunai. Jadi, siapkan saja beberapa alat pembayaran non tunai dengan menggunakan kartu non tunai, kartu debit dan juga kartu kredit.
Jika bingung tinggal minta panduan saja sama beberapa penjaga di Stasiun Sudirman Baru. Mereka sangat helpful sekali kok.
Baik Stasiun Sudirman Baru maupun Stasiun Kereta Bandara Soekarno Hatta memang punya desain interior yang berbeda dengan Stasiun Commuter Line. Tampilannya lebih mewah dengan beberapa cafe dan ruang tunggu yang nyaman.
Bahkan di beberapa spot disediakan co-working space. Jadi, sambil nunggu kereta bandara bisa mengerjakan barang satu atau dua tulisan saja.
Beberapa tempat juga sangat nyaman dengan fasilitas colokan. Kalau saya sih maunya semua Stasiun Commuter Line bisa seperti ini, lebih modern dan nyaman.
Begitu pun saat berada di dalam kereta. Perjalanan dari Stasiun Sudirman Baru ke Stasiun Bandara Soekarno Hatta tak lebih dari 60 menit saja jika lancar dan tidak ada kendala.
Tapi, balik lagi ke pertanyaan di atas khususnya buat warga Tangerang Selatan. Seberapa penting sih keberadaan Kereta Bandara Jakarta ini buat kamu?
Jadwal Kereta Bandara Jakarta
Jadwal kereta bandara Jakarta paling pagi sekitar pukul 03.51 dan paling malam sekitar pukul 21.51. Jadi sesuaikan jam keberangkatan kereta dengan boarding time di bandara.
Kelebihan Kereta Bandara Jakarta
- Stasiun kereta bandara Jakarta jauh lebih nyaman dari stasiun kereta umumnya
- Proses pembelian tiket sangat mudah dan bisa diakses dengan multiple channel
- Kereta bandara sangat nyaman dengan toilet bersih dan kompartemen lapang untuk menyimpan barang
- Ruang tunggu juga sangat nyaman terutama jika ingin menunggu rombongan
Kekurangan Kereta Bandara Jakarta
- Pembelian tiket tidak bisa tap an go seperti Commuter Line
- Jadwal kereta tidak 24 jam tapi cukup mengakomodasi keberangkatan pada jam sibuk
- Harga terlalu tinggi, seharusnya bisa lebih murah lagi hehehe
Itulah beberapa pengalaman dan unek-unek saya saat menggunakan kereta bandara.
Ahaha, bener banget. Sebagai warga tangsel mending pakai Damri aja.
Pernah cobain kereta bandara dan itu sering banget kosong. Apa memang sepi peminat ya?
klo jam sibuk sih rame bang, waktu pertama kali naik lumayan rame. Tp yang bilang sepi bukan cuma abang aja sih hahahaha
Saya juga belum pernah nih pake kereta bandara bang. Soalnya kalo dari Tangsel memang lebih enak pake JA Connexion atau DAMRI :).
Agak repot kalo berangkat subuh harus ke Sudirman dulu 😀
Eh di Tangsel juga?
Perihal biaya perjalanan KA Bandara memang dikarenakan murni tarif komersial yang dikenakan dan dikelola oleh “anak usaha” hasil patungan dari dua perusahaan BUMN.
Perihal pembayaran Tap and Go belum bisa direalisasikan, mengingat pada KA Bandara ada beberapa jenis: regular dan flexi. Hal itu juga berkaitan dengan nomor tempat duduk yang akan didapatkan pengguna.
I see baru tahu. Justru ini jadi tantangan buat KA Bandara yang selama ini kan sepertinya masih adem ayem aja. Klo tap and go bisa diuji coba, orang Batu Ceper bisa pake KA Bandara juga ke Sudirman dengan tarif express tapi lebih cepat tanpa desak-desakan. Hrs ada kajian memang dan untuk mengetahuinya perlu di uji cobakan.